Thursday, September 6, 2012

Surat untukmu, di Penghujung Bulan Ramadhan

Kali ini dibawah langit malam, di penghujung bulan Ramadhan.

Setidaknya saya mau mencoba jujur, meski hanya untuk diri sendiri. Bukankah bulan puasa sebaiknya jangan berbohong? Dan saya mau mencobanya dengan tidak menipu diri saya sendiri.

Sampai saat ini saya masih disini, terus menerus memunculkan harapan yang tanpa sadar bahwa waktu begitu cepatnya berlalu.

Tanpa sadar sudah menghabiskan waktu yang sudah sangat cukup lama untuk hanya "diam" dan "berharap".
Bukan tidak mungkin, karena sampai sekarang pun, semua kejadian masih tercetak jelas dalam memori saya. Seakan-akan disimpan secara permanen dan memang tidak bisa dihapus meski dengan cara apapun.
Apa ini salah saya?
Apa ini mau saya?
Apa ini keinginan saya, memaksakan kembali semuanya hadir terus menerus, tak ada bosannya?

Karena aya sendiri sudah mencoba untuk menghindar, tapi tetap saja sulit. Sulit karena entah ada saja hal yang muncul mengkaitkan kamu atau apapun itu.

Sekarang, apa yang ada di benak saya?
Apa ini pertanda?
Apa ini cuma angan-angan belaka?
Kalau hanya angan-angan belaka, mengapa hal ini terus menerus hadir dan anehnya saya terkadang menikmatinya.
Bahkan menumbuhkan harapan yang tanpa saya sadari makin lama makin menumpuk.

Apa saya salah? Apa yang yang saya lakukan itu salah? Berlebihan?
Setidaknya saya percaya dan masih yakin bahwa ini kekuasaan Tuhan. Bahkan saya sempat berpikir bahwa memang ini cara Tuhan untuk terus melingkupi saya dengan kamu sampai waktu yang telah ditetapkanNya.

Hanya diam bukan cara yang tepat, bukan? Jodoh pun tidak akan pernah bisa didapatkan juga tanpa adanya usaha. Ya, meskipun jodoh itu biar Tuhan yang mengaturnya.
Dan mungkin, Tuhan telah menetapkan saya dan kamu lewat pertanda-pertanda yang tanpa kita sadari itu adalah takdir dan caraNya?
Terkadang orang mencemooh, tapi bahkan saya sendiri belum pernah menemukannya pada orang lain.
Jadi seketika pula pemikiran saya berubah, biarlah orang menertawai saya.
Karena hal ini, saya yang merasakannya, Tuhan yang memberikannya, bukan mereka.

Saya ingin mencoba mempercayainya, tapi rasanya tetap saja percuma kalau saya saja yang mempercayainya dan tidak berlaku untuk kamu.

Ya, memang tidak ada keterikatan. Dari dulu sampai sekarang.
Tapi ada satu hal,
Karena saya masih menjaga janji itu.
Janji sederhana, tapi buat saya itu lebih dari sekedar sederhana.
Boleh kah saya menagihnya?
Boleh kah saya masih terus melanjutkan impian-impian saya?
Boleh kah saya mendengarnya dan menerima balasan kejujuran saya?
Setidaknya dengan itu, semoga saya bisa bernapas lega.

Di penghujung Ramadhan, saya ingin jujur padamu.
Saya mencintai orang yang telah mengajarkan saya untuk mencintai Allah dan RasulNya.
Dari dulu
sampai sekarang..

***

"Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,
Dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya),
Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,
Dan sesungguhnya kepada Tuhanmu lah kesudahnnya (segala sesuatu),
Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,
Dan sesungguhnya Dialah yang mematikan dan menghidupkan,
Dan sesungguhnya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan,.."


Kamu tahu? Ini salah satu Qur'an Surat yang paling saya sukai..
Dan ini kudedikasikan untukmu..
Saya menunggu balasanmu..

:')

15 Agustus 2012
untuk seseorang yang entah apa kabarnya..

Lagu-Lagu Korea yang Keren Abis buat yang Pingin Nge-Galau - 1 :p

Kali ini gue mau iseng lagi..
Dan kali ini tentang korea. Sekarang kan banyak banget tuh cewek-cewek ataupun cowok-cowok yang demen sama produk dari itu negara. Terlebih sama artis, film, lagu, dan yang berhubungan sama hal-hal tersebut.
Gue juga doyan, cuma nggak terlalu amat. Suka tapi nggak tertarik untuk bisa ketemu, chattingan, atau bisa smsan sama si artis. Diajak dinner dan khayalan-khayalan tingkat tinggi lainnya, bahkan nyimpen-nyimpen poster di kamar.
Nggak segitunya.

Palingan emang suka nonton film korea (itupun juga tertentu) dan mendengar lagu-lagunya yang emang enak banget buat telinga gue, dibanding harus mendengar lagu-lagu Indonesia zaman sekarang, Biar saja gue nunggu Ariel bikin lagu lagi yang banyak, biar telinga gue bisa lebih better rasanya kalo dengerin lagu.

Oke, sekarang gue mau memberikan recommended lagu korea yang keren banget. Versi gue tentunya. Buat para manusia galau (see? Manusia galau lho yaa) atau yang emang mencari kegalauan atau yang emang mau banget di galauin.

Hahaha.

Ini cocok banget buat lo. Gue nggak ngerti-ngerti amat sama korea-korea-an, cuma ternyata selain lagu Indonesia atau barat, korea juga pas buat dijadiin lagu buat lo semua galau. Dan mohon kalo semisal gue ada salah, mohon dimaklumkan dan diperbaiki kesalahannya. Dan sebelumnya, mau ngasih tau dulu ya, ini bukan urutan lho. Cuma penomoran biasa. Lagi juga ini kan menurut versi gue. Daaaann, sorrii nggak dikasih lirik, link, dsb, karena emang niatnya cuma nulis iseng doang.

*sekali lagi pengetahuan korea-korea-an gue masih abal-abal.

Let's see..

1. 2AM - I Can't Let You Go, Even If I Die


Gue tau lagu ini pas nonton Dream High 1, tapiii nggak ngeh-ngeh amat. Baru pas waktu gue iseng-iseng liat MV dari temen gue, gue mulai tertarik sama lagunya.
Lagu yang buat gue, yang payah nggak bisa bahasa korea, ketika dinyanyiin lebih bisa "menyanyikannya". Soalnya kata-kata dan pelafalannya lebih mudah dibanding lagu-lagu korea yang pernah gue denger. Dan lebih mudah dihafalin.
Makanya gue suka banget sama lagu ini.. :p

Beuh, kalo lo liat MV nya, tuh semua personil menghayati abis. Awalnya kan gue nggak tau lah artinya apa, tapi pas liat MV nya, gue berpikir ini lagu sedih dan menyakitkan hati. Ternyata, emang begitu, pas gue tau artinya. Intinya mah, kurang lebih, nggak mau ngelepasin pacarnya, apapun yang terjadi, biar nggak usah ngerasain sakit hati kalau ditinggalin.

Lebay ya? Tapi enak kok lagunya. Bwahahahaha..

2. Baek Ji Young - After A Long Time Has Passed (Ost. Rooftop Prince)



Jadi, ceritanya gue iseng banget copy lagu-lagu dari laptop kakak gue. Gue dengerin cuma sepintas-sepintas doang. Kebetulan banget, pas gue nonton Rooftop Prince, pas adegan si park ha nya mulai suka sama si pangeran. Gue mendengar lagu ini jadi backsound nya. Dan gue merasa, pernah mendengar lagu ini sebelumnya, ternyata pas gue cek MP3 di laptop, ini lagu si Baek Ji Young. Hahaha.
Intinya? Karena yang nyanyi cewek, sepertinya si cewek mengingat kenangan-kenangan yang lalu sama, dan sampai saat ini masih mengingat semuanya dan ingin kembali seperti dulu.

3. Lim Hyung Joo - Haengbokhagil Barae (Ost. Sassy Girl Chun-Hyang)



Lagi-lagi dari drama korea. Gue suka banget dari awal drama korea ini di tayangin di tivi. Waktu itu masih SD apa SMP yak? Dan ini drama korea yang gue suka, suka, suka sekali alur ceritanya. Sempet banget mencari-cari dvd drama ini, tapi nggak kesampaian terus. Sampai akhirnya ditayangin lagi di salah satu stasiun televisi swasta. 
Apalagi kalo si Mongryong nya lagi lari ngejar si Chun-Hyang. Beuhh.. Biasanya pake lagu ini. Hahaha..
Intinya, berusaha melepaskan orang yang disukain padahal sakit rasanya. Yaaa, yang penting orang yang disukain bisa bahagia.
Gue suka banget sama musiknya..

4. Ali - Hurt (Ost. Rooftop Prince)

Hahaha. Lagiii, dari drama korea Rooftop Prince. Awalnya nggak suka, tapi karena diulang-ulang terus, kuping kebiasa dengernya, jadi suka deh.. 
Intinya? Kehilangan, Kangen, Rindu, Nggak bisa ngelupain dan Menunggu dalam ketidakpastian. 
Udah.

5. Heora - Under The Moonlight (Ost. The Moon Embrace The Sun)



Sejujurnya gue nggak terlalu suka sama film-film yang berbau-bau kerajaan. Tapi dikasih sama temen gue dan katanya seru, gue tonton aja.
Pas denger lagu ini, perasaan gue pernah denger sepintas. Ternyata itu termasuk lagu-lagu yang gue copy dari laptop kakak gue.
Intinya? Yaaa, nggak jauh beda lah sama lagu Ali yang Hurt. Berharap, Keingetan terus, Kehilangan, daaann..Nangis.
Musiknya enak deh buat yang lagi galau. Hahaha.

6. Lyn - Back In Time (Ost. The Moon Embrace The Sun)


Sama sih. denger ini karena film The Moon Embrace The Sun. Entah kenapa, gue juga sangat suka dengan musiknya.
Yaaa, cocok banget buat yang mengingat-ingat masa lalunya. Yaaa, nggak jauh dari itulah lagunya.
Cumaaaa, kalo boleh milih antara lagu ini sama yang under the moonlight, gue lebih suka lagu ini. Manis kedengerannya. :)

*lokiragulalikalimanis.. -..-

7. Huh Gak feat Le - Whenever You Play That Song


Gue tertarik sama MV nya karena gue suka pemeran MV nya si Yoo Seung Hoo. Pas gue denger lagunya, gue suka sangat!
Suka banget pas reff nya,

gu no re rul tul te ma da i go ril go rul te ma da
chu ok du ri ga su mul
pa go du ro wa
gwe rop i ja na
a mu ri gwi rul mak go
so ril ji lo bo go i so
ba bo cho rom
mong ha ni so so..


Translate-an nya yang gue dapet seperti ini, 

Whenever that song is played, whenever I walk these streets
Memories dig into my heart and torture me
No matter how much I block my ears and shout
Like a fool, I blankly stand here..


Sumpah enak nih lagu. Emang modelnya ada rap nya dari si Le (EXID), tapi tetep keren. Apalagi kalo lo liat MV nya. Ceweknya juga imut, ada yang tau namanya kah?

8. Yesung - It Has To Be You (Ost. Cinderella's Sister)


Ini juga keren. Lo harus dengerin lagunya. Emang jadi salah satu soundtrack dari drama korea Cinderella's Sister.
Suka banget pas bagian yang ini.. :3

nae meongdeun gaseumi
neol chajaorago
sorichyeo bureunda


neon eodinneungeoni
naui moksori deulliji annni
naegeneun


na dasi sarado
myeot beoneul taeeonado
harudo niga eobsi sal su eomneun na
naega jikyeojul saram
naega saranghal saram nan
geurae nan neo hanamyeon chungbunhanikka...
neo hanaman saranghanikka...


Translate-an nya,

my bruised heart
is screaming to me to find you
where are you?
can’t you hear my voice?
to me
if i live my life again
if i’m born over and over again
i can’t live without you for a day
You’re the one i will keep
you’re the one i will love...
i’m.. yes because i’m happy enough if i could be with you..

Silahkan dicari lagunya buat yang belum pernah dengar.. :)

9. Kim Soo Hyun - The One and Only You (Ost. The Moon Embrace The Sun)
Inilah salah satu alasan kenapa gue suka sama drama korea ini, berhubung sebenernya gue nggak doyan drama korea yang berbau-bau kerajaan. Karena ada Kim Soo Hyun nyaaaa~.
Lupakan.

Dan karena gue suka lagu yang dia nyanyiin pas di Dream High 1, waktu nyanyiin lagi di drama korea ini, gue  juga doyan ngedengernya. Ternyata enak dan pas kalo lo mau menggalau.
Emang sih, sepintas lo bakalan banyak banget dengerin kata "han saram..han saram.."
Tapi suer loooh. Oke nih lagu, musiknya juga enak, dan bagian ini yang paling seru.. :p
deullinayo geude ne moksori deullinayo
geude sumgyol geude hyanggi da modu geuderonde
we nal mot bwayo

uri saranghetdon choeumbuto sijakhalleyo
nega geude bichi dwe jugo
nega geude dari dwe jumyon
geutten geude hanbon bol su isseulkkayo

nege hanappunin geude han saram
jo dareul bomyo meil gidoheyo..


Translate-an nya..

Can you hear it? Can you hear my voice?
Your breath, your scent - they are all the same
But why can't you see me?

Shall we start from the beginning when we used to love?
If I can be your light and if I become your moon
Then will I be able to see you once?

The one and only person for me..

10. Ji Yeon T-ARA - Ttoreureu (Ost. God Of Study)
Awalnya suka drama korea ini, udah lama sih, karena kata temen-temen gue seru, bahkan temennya yang cowok aja nangis. 
Plis deh.
Gue pikir agak berlebihan kalo cowok nangis nonton drama korea, apalagi basic drama God Of Study kan tentang 5 siswa yang payah sama pelajaran sekolah diubah supaya bisa masuk universitas-universitas terkenal.
Tapi pas gue nonton ini, beli dvdnya, beneran ada satu bagian yang bikin gue agak terharu, tapi gue lupa pas bagian apa. Kalo nggak salah pas mereka tahu pada masuk universitas semua, kecuali Ji Yeon sama Lee Hyun Woo.
Pertama kali gue liat Ji Yeon, gue nggak tau kalo dia anggota T-ARA, apalagi tingkahnya pas di film God Of Study manjanya nggak ketulungan. Tapi, semenjak liat dia di drama ini juga, gue mengakui dia itu cantik dan agak mencari-cari lagi drama atau film yang dimainin dia. Sampai muncul lah Dream High 2.

Asli, ini lagu oke. Gue suka, suara Ji Yeon disini kedengeran manis.
*nggakadakosakatalainselainmanis

11. 2AM - Like A Crazy


Hihi. Asli, gue suka banget sama MV 2AM yang lagu-lagu ballad, sedih-sedih gitu. Berasa menghayati abis. Kayak yang di I Can't Let You Go, Even If I Die, yang ini pun juga personilnya bahkan nitikin air mata. Padahal aktingnya cuma berdiri dan duduk. Hahaha. 
Hebat buat 2AM kalo soal akting bersedih-sedih ria. 
Intinya, orang yang udah pisah sama orang yang disayangnya, ngakunya sih bilang udah lupa, padahal mah masih keinget terus dan nggak bisa ngelupain orang itu.

Aaaahh..emang kalian paling TOP soal lagu beginian!

12. K.Will - Love Is Crying (Ost. King 2 Heart)


Gue punya lagunya, tapi nggak ngeh kalo ini soundtrack drama korea juga. King 2 Heart ya? Tapi sampai sekarang gue belum pernah nonton, mungkin suatu saat nanti gue mau mencarinya kalo emang seru ceritanya.
Pertama liat nama ini, gue ketawa, link gue ke si Kiwil. HAHAHAHA.

*Yaaa, kan artis korea yang gue tau juga terbatas kalii..

Dan pikir gue, ah, paling orang barat. Namanya begitu, judul lagunya begitu. Soalnya gue diem-diem copy dari laptop kakak gue lagi. :p
Ternyata, pas didenger lagunya, oke banget.
Artinya oke, buat lo yang lagi menggalau.
Silahkan di cek dan di cari lagunya. :)

13. Park Shin Hye - I Will Forget You (Ost. Heartstring)


Yaaa, suka banget pas Park Shin Hye nyanyi ini, adegannya juga oke. Sebenarnya ini lagu CN Blue tapi entah kenapa gue suka pas dinyanyiin si Park Shin Hye. Soalnya dari aransemennya lebih ngena pas dinyanyiin dia dibanding pas versi CN Blue yang masih kerasa ada beatnya dikiiiit. Intinya sih, orang yang ngeyakinin hatinya kalo dia pasti bisa ngelupain orang yang disukainnya. Yaaa, disini emang lo bakalan sering denger kata-kata, "geomnida..geomnida" sih. Tapi suer, enak lagunya. :)

14. Yesung - Love Is Really Pain (Ost. Tazza)
Yessss,, agaiiinn.. Yesung oppa! Emang suaranya oke lah nih artis satu. Lagu ballad nya dia juga oke-oke. Dan untuk yang satu ini lagi juga nggak kalah oke.
Gue nggak pernah nonton filmnya, tapi gue tau aja lagu ini. Dan bagus lah.

15. 2NE1 - Lonely


Wah, suer yang ini oke banget. Pertama kali keluar ini lagu, gue langsung suka. Lebih suka dan tertarik dibanding I'm The Best nya. Meskipun suka juga sih.
Kayaknya sih isinya tentang, (berhubung yang nyanyi cewek-cewek), cewek yang galau, padahal cowoknya baik-baik aja sama dia, tetep aja ngerasa kesepian meskipun si cowok udah perhatian juga.

16. BEAST/B2ST - On Rainy Day


Pertama denger, nggak tau artinya, kirain nggak cinta-cintaan. Tapi pas dicek di google dan website orang lain ternyata artinya lumayan wow juga ya. Suka banget dengerin musiknya. Enak banget. Kalo diajak nyanyi sama mereka gue mau deh nyanyi lagu begini. HAHAHA!!

*plis,suaraguejugabaguskaliii

Cocok nih buat yang mau ngegalau, berusaha mau ngelupain mantan pas situasi lagi hujan turun. Hahaha.

17. 2AM - You Wouldn't Answer My Call
Hahaha..Lagi-lagi 2AM. Tapi emang oke kok lagu-lagu ballad nya. Ditambah kalo liat MV nya, bener-bener jago dah mereka menambahkan kesedihan di lagunya.
Monggo di cek buat yang belum pernah tahu lagunya.

18. Az One - Mianhaeya Hanun-goni (Ost. Sassy Girl Chun-Hyang)
Yang ini favorit dah. 
Pasti pernah dengerin lagu ini. Dan oke banget.
Hihihihi..
Nggak tau sih artinya apa. Nyari nggak pernah nemu, cuma nggak tau kenapa pas aja kalo denger lagu ini disaat sedang sedih.

*nggak!suer!guebukantukanggalauuuuu!!

19. G.Na - Because My Person (Ost. The Greatest Love)
Dapet lagu ini dari HP kakak gue. Pas denger lagu ini, entah mengapa suka aja..
Apalagiiiiii, bagian iniiii..

[http://haerajjang.wordpress.com]
얼마나 더 아프면
eolmana deo apeumyeon
나를 바라봐 줄 수 있니
nareul barabwa jul su inni
얼마나 더 눈물 흘리면
eolmana deo nunmul heullimyeon
사랑해 줄거니 안아줄 수 있니
saranghae julgeoni anajul su inni

내 사람이라서 내 사랑이라서
nae saramiraseo nae sarangiraseo
눈물이 더는 널 놓아줄 수 없대
nunmuri deoneun neol nohajul su eopdae
미안해 내 사람이라서
mianhae nae saramiraseo
너를 포기할 수가 없어
neoreul pogihal suga eobseo
제발 부탁이야 내 맘을 들어줘
jebal butagiya nae mameul deureojwo
제발 부탁이야 더 멀어지지 마
jebal butagiya deo meoreojiji ma

Translate-an nya :

Seberapa banyak aku harus merasakan sakit
Agar kau memandangku
Seberapa banyak aku harus menangis
Agar kau mencintaiku, agar kau memelukku

Karena kau pria yang kumiliki, karena kau cinta yang kumiliki
Air mataku tak dapat melepaskan dirimu, maafkan aku
Karena kau pria yang kumiliki, aku tidak dapat menyerah terhadap dirimu
Tolong, aku mohon dengarkan hatiku
Tolong, aku mohon jangan pergi menjauh


Lebih lengkapnya bisa cek di web yang gue kasih diatas. :)
Bagus lagunyaaaa!!

20. JB feat Ji Yeon - Together (Ost. Dream High 2)

Kenapa gue menaruh lagu ini di bagian akhir?
Gue suka alasan lagu ini di film. So Ra ngasih kesempatan buat Ji Yeon duet bareng JB, dan merelakan orang yang dia suka untuk kembali ke Ji Yeon. Pura-pura kalau dia yang bakal nyanyi duet sama JB, tapi ternyata nggak.

"Karena bintang, hanya terlihat indah dari jauh saja.."

Woooowww, adegan ini oke juga lah, So Ra merelakan orang yang disayangin nya buat kembali CLBK dengan mantannya. Hahahaha.

Tetep aja gue suka suara Ji Yeon!! Sekalipun nggak suka perannya dia di Dream High 2.
Hidup Ji Yeon!!! 
Gue suka lagunya..

haru haru saraganeun ge sesang sogeseo budijhineun ge himdeul ttae
hidup sehari demi sehari, Berbentrokan dengan dunia, ketika senuanya terasa berat
sumanheun saram sogeseo keu junge han
ketika kau merasa hanya kau seorang dari orang yang tak terhitung
myeongppuniraneun ge neukkyeojil ttae
Ketika kulihat matamu melihatku dengan
sarangseureon nungillo nareul barabwahjuneun ni
penuh cinta aku merasa spesial
nuneul bomyeon nan teukbyeorhada neukkyeojyeo
ketika kau memelukku dalam dekapan
ttadeuthan ni pumeuro nareuranajumyeoneun on
yang hangat semua luka ini
mome sangcheoga modu amureoga
hilang sendirinya

*
When we're together when we're together
ketika kita bersama, ketika kita bersama
modeun ge kwaehnchanhajyeo apeun giyeokdeul sarajyeo
srmua terasa baik-baik saja kenangan yang menyakitkan menghilang
When we're together when we're together
ketika kita bersama, ketika kita bersama
nan tashi haengbokhaejyeo nado moreuge misol jiyeo
aku bahagia kembali, tanpa tahu aku tersenyum

sseulsseurhami millyeool ttae kabjagi honjarago
ketika kepahitan membasuhku, ketika ku merasa
neukgil ttae keureol ttae
seakan sendirian
modeun geotdeuri nasseolko kabjagi jashini
saat dimana semuanya terasa asing dan aku
eopseojineun geu sunkane
tiba-tiba tidak percaya diri
nareul mideojumyeonseo naege yonggireul juneun ni
suaramu yang percaya padaku dan memberiku keberanian
moksorie nan tashi sesange naga
mengijinkanku melihat dunia lagi
han balchag dwiie seoseo nareul jikyeobwah juneun
kenyataan kau selangkah dibelakangku, selalu
niga itdaneun ge neomu sojunghankeol
memperhatikanku, itu sangat berharga buatku

*Ulang

idaero chigeumcheoreomman
seperti ini saat sekarang ini
nae gyeote neoman itdamyeon
jika kau disampingku
eotteon shiryeoni
bagaimanapun kerasnya hal itu terjadi
wahdo ikyeo nael su isseo
aku dapat memenangkannya
**
When we're together when we're together
ketika kita bersama, ketika kita bersama
modeun ge kwaehnchanhajyeo apeun giyeokdeul sarajyeo
srmua terasa baik-baik saja kenangan yang menyakitkan menghilang
When we're together when we're together
ketika kita bersama, ketika kita bersama
nowa isseumyon nal nowa isseumyon
kalau kamu dan aku, kalau kamu dan aku
nan tashi haengbokhaejyeo nado moreuge misol jiyeo
aku bahagia kembali, tanpa tahu aku tersenyum

***

Ituuuu kan versi gue loh yaaaa..
Dan the winner is......
1. 2AM - I Can't Let You Go, Even If I Die
2. Park Shin Hye - I Will Forget You
3. Lim Hyung Joo - Haengbokhagil Barae
daaaann..
4. Huh Gak feat Le - Whenever You Play That Song

Suka banget sama keempat lagu ituuu!!

Oke deh sekian dulu, nanti ganti topik, mungkin lagu Indonesia yang bikin galau, atau Lagu barat yang bikin galau, atau lagu korea yang bikin semangat,
Why Not?

Mungkin ada request dari kalian???

Ciaooooo. 
-..-

Nb : Oh iya, saya juga buat versi keduanya lho. Cek di http://bintangkecilyanglucu.blogspot.com/2014/07/lagu-lagu-korea-yang-bisa-jadi-cocok.html

Monday, August 27, 2012

KRS..oh..KRS

Gue buat tulisan ini sebagai bentuk pengalihan ke-nggak-kuat-an gue menghadapi sosok yang satu ini. Gue perkenalkan dulu, kalau si KRS ini singkatan dari Kartu Rencana Studi yang mesti diisi sama mahasiswa IPB tiap mau memulai semester baru, pilih mata kuliah mayor beserta minor ataupun supporting course (SC) nya, dalam rentang waktu seminggu.

Dialah yang mampu mengalahkan kesabaran untuk orang yang sabar, mampu menambah kegalauan bagi orang yang galau, menambah kepasrahan orang yang udah pasrah, atau mungkin membahagiakan bagi orang yang hokinya besar.

Gue bilang hoki ya, kalo usaha gue rasa semua juga usaha, mantengin komputer atau laptop dari beberapa jam sebelum jam yang ditentukan. Bahkan kalo yang nggak punya modem sendiri, rela paketan di warnet sampai malem kali.

*Hahaha, itu lebay. Sumpah.

Buat mahasiswa-mahasiswa yang rajin, yang doyan ngambil SP (semester pendek) biar cepet lulus mah santai-santai aja. Nggak perlu rebutan minor-SC, toh mata kuliah mayor mah udah kebagian kuota. Mau ngisi mepet pun sebenernya bisa.
Sayangnya aja, kebanyakan nggak mampu pisah kelas sama sohib dan gengnya, sama pacar atau gebetannya, sama pilih ruangan yang dekat dan nyaman.
Real, itu juga termasuk gue. Hahaha.

Tapi beginilah jadinya. Tiap tahun, mahasiswa IPB bertambah terus yang diterima. Kalau dulu asrama cuma ada 4 (buat cewek) dan 4 (buat cowok), sekarang mah lebih. Bahkan merelakan letaknya di ujung berung yang bakalan susah buat nyari makan kalo malem-malem. Banyaknya mahasiswa yang keterima inilah bakalan merepotkan disaat-saat KRSan.

Berapa ribu orang bakalan menuju server yang sama, sama-sama ngelink ke krs.ipb.ac.id, tapi kemampuan si server masih cemen. Masih kalah jauh sama google.

*nyamain sama google, bloon lo, del.

Hahaha.

Ya begitulah. Pressure yang dirasain sama mahasiswa IPB tiap semesternya. Padahal udah siap-siap mantengin KRS dibuka, tetap aja suka nggak kebagian mata kuliah yang udah direncanain. Menyebalkan.
Yang benar-benar pasrah, pasrah  banget. Yang udah kalang kabut saking takut nggak kebagian mata kuliah apapun, langsung kocar-kacir nggak karuan. Banting mouse, ngeklik dengan secara kejam, atau mencet tuts keyboard dengan sadis. Ujung-ujungnya, saling meminta tolong buat bantuin isi KRS.

Hahaha.

Kejadian ini nggak sekali dua kali kok. Cuma yang gue rasain, selama sudah 3 tahun lebih mau 4 tahun kuliah, KRS kali ini yang paling bapuk. Ketahuan banget karena saking bertambahnya manusia yang kuliah di  kampus gue, makin kacau sistemnya karena sebenernya belum kuat nampung "pertambahan" itu.
Alhamdulillahnya (Amiin) semoga ini KRS gue yang terakhir kalinya berebutan dan menguras emosi jiwa.

Lucu sih, Facebook makin rame dengan orang-orang yang nulis status menghujat KRS, twitter juga nggak kalah ramai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sama "lo udah bisa login belum?" atau "iiiihh..kok gue nggak bisa login sih??"
Atau kalau yang hoki, "alhamdulillah, sukses berat.." beserta kata-kata lainnya yang makin menambah kegalauan yang belum hoki.

Sebenernya kocak. Kocak banget kalo lo pikir-pikir lagi karena lo bisa kalah sama sebuah sistem doang. Rempongnya setengah mati, emosinya membakar jiwa. Beruntunglah orang-orang yang masih kuat iman dan masih telatih kesabarannya, beserta orang-orang yang nggak perlu rebut-rebutan lagi sama hal macem kayak gini.

Yaaa, semoga kedepannya lebih baik deh buat sistem KRSnya. Kasian juga lo si admin, beribu-ribu orang menghujat anda tiap detiknya, menit, jam, bahkan hari secara berkali-kali dan bersamaan. Hahaha.

Ada tips nih buat menghadapi kekejaman KRS :
1. Stand by lah anda minimal 1 jam sebelum KRS dimulai.
Terserah lo sih, mau pantengin laptop sendiri, punya bapak, komputer rumah, komputer warnet, atau komputer tetangga juga nggak apa-apa selagi nggak ada yang dirugikan. Karena perjuangan ini butuh berjam-jam untuk menaklukannya (si KRS).

2. Isi pulsa modem, kalo yang pakai modem. Yang di warnet, siapin duit lebih, atau sekalian aja pake yang paketan. Hahahaha.

3. Inget-inget dulu username sama password.
Ya kali aja, hoki lo padahal besar. Pas ngeklik alamat web nya langsung kebuka. Eh, karena lupa username, password atau lebih menderitanya lagi lupa dua-duanya, haha.. Kasian lah lo pokoknya.

4. Udah siapin mata kuliah yang mau dipilih, beserta SC/minor dan cadangannya kalo keabisan mata kuliah yang mau dipilih.
Yaa, jangan sampai aja lo nggak tau semester ini lo mau kuliah apa. Keliatan bener madesu nya lo dan nggak niatnya kuliah. Jangan pas udah bisa login, lo baru ngubek-ngubek buku panduan program sarjana, yang lo taro entah dimana, dicari-cari dan nemu di tumpukan kardus paling bawah. Baru cari-cari mata kuliah SC yang nggak ada praktikumnya, yang enak dapet nilainya, pas udah milih (karena saking lamanya) eeeehhh.. tiba-tiba error pertanda waktu buat lo udah abis. Hahaha. Poor you!

5. KRS kan jam 9, lo kudu mandi dulu, sarapan dulu, biar fresh dan otak lo nggak kacau.
Stamina dan energi lo penuh kalopun nanti emosi. Jangan sampe lagi emosi, lo pingsan di warnet atau depan laptop. Kagak seru, kan?

6. Harus sabar.
Gue kan udah bilang, terkadang butuh waktu berjam-jam untuk menaklukannya.

7. Jangan ditinggal.
Biasanya, kalo udah stress, mahasiswa suka putus asa dan meninggalkan KRS untuk sementara. Yang belum mandi, malah mau mandi dulu. Yang belum sarapan, baru mau manggil tukang ketoprak. Yang beneran pasrah, malah milih jalan-jalan ke Mall atau bahkan ke Dufan.
Plis deh, ribuan orang dengan kondisi yang sama, berusaha nge-klik berkali-kali dan kesempatan buat bisa "login" itu berharga banget. Sepersekian sekon. Inilah saatnya lo menunjukkan usaha lo! Kalo lo meninggalkan si dia, si dia bisa direbut orang kan? Makanya jangan memalingkan hati anda meski hanya sedetik pun!
(ini sih lebay)

8. Berdoa. Suer yang ini ampuh banget. Kalo perlu, sebelum hari H, pas tahajud, sempetin doa untuk mempermudah jalannya KRS lo.

Tapi tips ini kan buat orang-orang yang emang punya targetan mau ambil mata kuliah terbaik buat dia, kalo buat orang-orang yang pasrah dan "entah terserah deh gue dapet mata kuliah apa aja, yang penting lulus", itu mah beda cerita. Silahkan anda login nanti dihari ke 4 atau mepet-mepet dan cari mata kuliah yang masih ada sisa.

The result is equal with your effort, right?

Good luck buat yang masih KRSan!
Ganbatte ne!
:p

Friday, August 17, 2012

Ya, Indonesia (belum) Merdeka!

Saya menulis ini, cuma sebagai salah satu Warga Negara Indonesia yang ilmunya masih cetek, nggak ngerti politik, buta hukum, dan masih banyak nggak ngerti lainnya lagi.
Tapi setidaknya saya mau mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara ini, yang mau menampung saya selama 21 tahun lamanya, entah ibu pertiwinya lelah terhadap tingkah laku saya selama ini, semoga saja saya termasuk anak baiknya, meskipun bukan bagian dari anak-anak yang berprestasi untuknya.

Enam puluh tujuh tahun, bukan waktu yang sebentar. Ngakunya merdeka, tapi berasa merdeka dari penjajahan secara fisik doang. Kemerdekaan yang diakuin oleh negara lain, senang karena penjajah telah dihapuskan dari muka bumi (negara ini), tapi nggak sadar, diam-diam penjajah masih ada dan melanjutkan agresi militer mereka yang ke 3, ke 4, ke 5 dan seterusnya lewat perang pemikiran, dengan cara yang lebih cerdik dan licik lagi.
Yang ngalamin ini, saya rasa juga bukan Indonesia doang. Negara lain yang masih lemah "iman" juga pasti bakalan kena ulahnya si para penjajah yang jauh lebih cerdik dan licik ini.

Kakak saya ngerti sejarah. Statement ini nggak terlalu penting sih sepertinya. Tapi karena kegilaannya kakak gue akan sejarah itulah, gue agak tercekoki.
Gue agak mulai menyukai baca-baca buku yang berbau sejarah, yang kontroversial dimana Indonesia keliatan banget dimanipulasi dan dimanfaatkan oleh kaum barat pada masa sekarang, bahkan buku sejarah yang kertasnya tua sekalipun (berhubung penasaran) sempet juga gue baca. Bahkan waktu zamannya gue masih sekolah, pas ada tugas sejarah atau mau ulangan sejarah, referensi gue mah pakainya buku sejarah punya kakak gue.
Sekali lagi statement ini nggak terlalu penting-penting amat.

Sempet gue baca bahkan, kalau atlantis itu adalah Indonesia. Telepas dari faktanya yang dipaparkan, harusnya kita ngeh dong, betapa hebatnya nih negara. Tapi kok ya, masih ada aja yang nggak bersyukur sama kondisi yang luar biasa ini. Saking nggak bersyukurnya, mau aja diperalat bangsa lain.

Tapi setidaknya saya belajar dan saya yakin orang-orang, masyarakat Indonesia seluruhnya juga udah tau (sekalipun nggak baca bener buku-buku sejarah), kalau para pahlawan berjuang mati-matian buat bikin negara Indonesia kalau para pahlawan berjuang mati-matian buat bikin negara Indonesia merdeka. Film dokumenter, atau film bioskop zaman sekarang juga udah banyak yang nayangin itu. Tapi kok ya, kayaknya masuk kuping kanan, keluar kuping kiri.

17 Agustus berasa sekedar seremonial dimana jam 10.00 waktunya pengibaran bendera, setelah itu ada lomba-lomba di RT/RW, pensi kecil-kecilan (kalo ada), sampai dangdutan. Acara-acara di TV yang banyak banget nayangin film-film bernapaskan kemerdekaan, nasionalisme, atau bentuk pengabdian apapun itu.
Nggak salah sih. Masa untuk kebahagiaan bersama, dilarang.

Tapi, udah merasa merdeka dengan begitu aja? Cuma ritual yang emang udah ada waktu tetapnya, mengheningkan cipta sejenak, terus?
Syukur-syukur kalau ada yang sadar sama kondisi negara, ada juga yang udahan gitu aja.
Ya sama juga sih kayak gue. Hahaha.
Tapi itu juga kadang-kadang kok.
#ngeles

Para narapidana yang entah udah ngelakuin kejahatan dengan niat apapun juga ikutan seneng banget kalau udah 17an. Saatnya dapat remisi, gitu kan? Pengurangan waktu negdokem di penjara, dan yes setidaknya bentar lagi gue bisa keluar..
Terutama para koruptor kelas kakap dan jago banget ngelesnya itu, yang entah punya malu atau nggak.

Rakyat yang berani menghina dan menghujat pemimpinnya (nggak hanya presiden doang). Kalau pemimpin salah, beritahukan kesalahan mereka. Apa cara terbaik hanya dengan menghina, menghujat, menyebar fitnah,  dan cara licik lainnya? Kalau memang sudah busuk semuanya, apa dengan demo, teriak sana-sini, panas-panasan doang, bisa nyelesain masalah?
Bisa sih, tapi paling nggak di dengerin.
Pemimpin sekarang kan udah masa bodo sama tingkah rakyat yang begitu. Beda sama zaman dulu, dulu juga demonya berapi-api, berisi, nggak cuma nyalahin doang. Pemimpinnya pun legowo, mau mendengarkan dan mau "sadar", setidaknya ke rakyatnya.

Ini yang namanya negara ramah? Negara yang berkepribadian dimata negara lain?
Saking ramahnya, beginilah nasibnya.

Merasa masih merdeka, disaat kebudayaan diklaim negara lain?
Merasa masih merdeka, disaat tindak kriminalitas makim terasa?
Merasa masih merdeka, disaat tingkat kemiskinan, buta huruf, kurangnya angka lulus sekolah, pengangguran merajalela ditiap sudut daerahnya?
Merasa masih merdeka ketika lebih bangga merekut atau terekrut soal lapangan pekerjaan oleh bangsa asing?
Merasa masih merdeka, ketika berpendapat benar-benar bebas sebebas-bebasnya tanpa peduli perasaan orang lain?
Merasa masih medeka, ketika rakyat tidak percaya dengan siapapun pemimpinnya?
Merasa masih merdeka, ketika bibit unggul, orang Indonesia lulusan terbaik dalam pendidikan dan keterampilannya lebih dipercaya, direbut, dan lebih memilih oleh negara asing?

Saya ngutip dari buku pidato "Indonesia Menggugat" nya Ir. Soekarno, ngambilnya sepotong-sepotong sih, yang menurut saya ngena banget (buat saya sih)..

Saudara-saudara, soalnya adalah demikian: kita ini berani merdeka atau tidak?? Inilah, saudara-saudara sekalian, Paduka tuan ketua yang mulia, ukuran saya yang terlebih dulu saya kemukakan sebelum saya bicarakan hal-hal yang mengenai dasarnya satu negara yang merdeka. Saya mendengar uraian P.T. Soetardjo beberapa hari yang lalu, tatkala menjawab apakah yang dinamakan merdeka, beliau mengatakan: kalau tiap-tiap orang di dalam hatinya telah merdeka, itulah kemerdekaan. Saudara-saudara, jika tiap-tiap orang Indonesia yang 70 milyun ini lebih dulu harus merdeka di dalam hatinya, sebelum kita dapat mencapai political independence, saya ulangi lagi, sampai lebur kiamat kita belum dapat Indonesia merdeka!

(Tepuk tangan riuh).

Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakakan rakyat kita!! Di dalam Indonesia Merdeka itulah kita memerdekakan hatinya bangsa kita! Di dalam Saudi Arabia Merdeka, Ibn Saud memerdekakan rakyat Arabia satu persatu. Di dalam Soviet-Rusia Merdeka Stalin memerdeka-kan hati bangsa Soviet-Rusia satu persatu.

Saudara-saudara! Sebagai juga salah seorang pembicara berkata: kita bangsa Indonesia tidak sehat badan, banyak penyakit malaria, banyak dysenterie, banyak penyakit hongerudeem, banyak ini banyak itu. “Sehatkan dulu bangsa kita, baru kemudian merdeka”.

Saya berkata, kalau inipun harus diselesaikan lebih dulu, 20 tahun lagi kita belum merdeka. Di dalam Indonesia Merdeka itulah kita menyehatkan rakyat kita, walaupun misalnya tidak dengan kinine, tetapi kita kerahkan segenap masyarakat kita untuk menghilangkan penyakit malaria dengan menanam ketepeng kerbau. Di dalam Indonesia Merdeka kita melatih pemuda kita agar supaya menjadi kuat, di dalam Indonesia Merdeka kita menyehatkan rakyat sebaik-baiknya. Inilah maksud saya dengan perkataan “jembatan”. Di seberang jembatan, jembatan emas, inilah, baru kita leluasa menyusun masyarakat Indonesia merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal dan abadi.


***

Mendirikan negara Indonesia merdeka yang namanya saja Indonesia Merdeka, tetapi sebenarnya hanya untuk mengagungkan satu orang, untuk memberi kekuasaan kepada satu golongan yang kaya, untuk memberi kekuasaan pada satu golongan bangsawan?

Apakah maksud kita begitu? Sudah tentu tidak! Baik saudara-saudara yang bernama kaum kebangsaan yang disini, maupun saudara-saudara yang dinamakan kaum Islam, semuanya telah mufakat, bahwa bukan yang demikian itulah kita punya tujuan. Kita hendak mendirikan suatu negara “semua buat semua”. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya, – tetapi “semua buat semua”. Inilah salah satu dasar pikiran yang nanti akan saya kupas lagi. Maka, yang selalu mendengung di dalam saya punya jiwa, bukan saja di dalam beberapa hari di dalam sidang Dokurutu Zyunbi Tyoosakai ini, akan tetapi sejak tahun 1918, 25 tahun yang lebih, ialah: Dasar pertama, yang baik dijadikan dasar buat negara Indonesia, ialah dasar kebangsaan.


***

Kalau para pejuang Indonesia zaman dulu, Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, AH. Nasution, dan mereka-mereka yang sangat patriotik berjuang memerdekakan Indonesia sampai ke akar-akarnya melihat kondisi negara ini saat ini, mereka pasti sedih luar biasa.

Ya, kakak gue (entah pernah ngutip dari perkataan orang lain atau nggak, gue lupa), pernah bilang, "Sejarah dibuat oleh para pemenang dan hanya untuk para pemenang." Makanya nggak jarang sejarah yang ada udah banyak yang dimanipulasi, diubah alur ceritanya, sesuai kehendak si pemenang dan orang-orang dibelakangnya.

Ini sebagai refleksi aja, refleksi enam puluh tujuh tahun, untuk saya pribadi dan untuk rakyat Indonesia dimanapun anda berada.

Kalau dulu semboyannya, "Merdeka atau Mati!" bolehkah saya tambahkan sedikit untuk semangat para pemuda dan rakyat Indonesia saat ini?
"Merdeka atau Mati Diperalat!"

"...Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia" '(Q.S Ar-Ra'd)



Happy Independence Day, Indonesia! Hope be better for you! 

Sunday, July 29, 2012

After A Long Time Has Passed..

Enam tahun bukan waktu yang lama untuk melupakan, bukan?

Semuanya bisa terhapus seiring berjalannya waktu, dan enam tahun itu bisa jadi jangka waktu yang tepat untuk melupakan apapun.
Bahkan semua yang dulu dianggap hal yang menyenangkan dan luar biasa, bisa dibinasakan layaknya kertas yang tintanya sudah memudar, mulai menghapus kalimat-kalimat yang tertulis disana.
Dan saya rasa, kamu juga begitu.

Saya tidak mau menciptakan teori, ini hanya pemikiran saya saja.

Malam ini, rasanya ingin sekali berteriak. Melepaskan semua perasaan yang entah saya sendiri sudah lelah untuk merasakannya. Tapi saya tidak kuasa berteriak seperti adanya, hanya bisa dalam hati saja.

Hanya dalam hati saja.
Ya, God is the best listener. You don't need to shout not cry out load because the hears even the very silent prayer of a sincere heart.

Galau? Haha, setiap manusia pasti pernah merasakan galau. Itu hal yang wajar dan manusiawi menurut saya. Hanya saja saya mengingat satu hal, ""Wahai orang-orang yang beriman ! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Q.S Al-Baqarah: 153) atau Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya (yang demikian itu) sulit, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'. (Q.S. Al-Baqarah: 45).

Wah, saya juga bukan orang yang "ngerti banget" sama hal begini, tapi saya yakin satu hal terhadap agama saya. Al-Qur'an dan Hadist itu sudah yang terbaik untuk solusi berbagai permasalahan di dunia yang tidak ada henti-hentinya. Dan galau, dalam artian sesungguhnya,"kondisi dimana pikiran orang sedang kacau, kusut" dan itu tandanya butuh "sesuatu" pertolongan kecil sekalipun sederhana, tapi setidaknya bisa "melegakan" hati, bukan?

Dan itu yang saya lakukan, setelah shalat, saya juga bercerita panjang lebar padaNya. Hal yang lumrah bukan, untuk bercerita tentang apa yang kita rasakan, apa yang kita inginkan, apa yang kita rasa itu "berat". Karena Dia sebaik-baik tempat curhat yang kita miliki.

Ya, saya ingin meminta agar perasaan saya dihentikan terhadapnya. Perasaan yang sia-sia, perasaan yang percuma. Perasaan yang sampai kapan pun tak terbalas, perasaan yang mematikan rasa lain disekeliling saya. Perasaan yang memendekkan pikiran saya bahwa hanya dia saja yang pantas untuk saya.

Padahal dia tak anggap saya adalah yang pantas untuk saya. Tidak seperti saya menganggap dia yang terbaik untuk saya.

Rasanya memang semua sia-sia, dan satu-satunya cara adalah..
Saya harus melupakan dia sebagaiman dia juga melupakan saya.

Bisa kah? Melupakan tapi tidak bermaksud memutuskan persaudaraan. Melupakan hanya sebatas atas apa yang saya rasakan dan segala kenangan yang entah tak terhitung pernah jalankan dalam hdup saya. Hanya itu saja.
Rasanya sudah lelah. Saya tahu, saya memang harus bersabar. Bersabar sampai suatu saat nanti, Allah akan berikan "bukti" untuk saya, apakah saya memang harus "melupakan" dengan sebenar-benarnya atau tidak.

Ada kalanya cinta lama hanya tinggal sejarah. Ada kalanya dia datang dan datang lagi, seperti mimpi dan deja vu yang datang berulang. Dan ada kalanya dia seperti harta karun yang tertimbun dan tetap akan dicari hingga kapanpun.

Saya lelah. Rasanya saya ingin memilih pilihan yang pertama.

Hentikan ya Allah. Harus dengan apalagi saya menghilangkannya kalau bukan dengan bantuanMu?
Saya benci dia, bukan begitu perasaan yang sebenarnya?
Salah, saya benci perasaan saya, yang tak pernah hilang hanya untuk orang seperti dia.

Allah, enam tahun seharusnya menjadi waktu dimana saya bisa melupakan segalanya, bukan? Tapi kenyataannya, sampai sekarang, semuanya tidak pernah lepas dan bahkan sulit dilepas dalam memori saya?
Bisakah kau berikan saya "virus" supaya kenangan itu terdeteksi terkena "virus" tersebut dan saya akan lebih mudah untuk menghapusnya?

Saya sudah menyerah, untuk hal ini..

***

Majubomyeo nanudeon yaegideul
uridulman aratdeon yaegideul
jiulsueomnabwa beorilsuneomnabwa
itjimotanabwa
oraenmane dulleobon georideul
gireul jinalttaemyeon johahaetdeon gieogi
jakku tteoollaseo balgireul meomchunda

hancham jinaseo na jigeumyeogi wasseo
geuttaega geuriwoseo moreunche sarado saenggangnadeora
geureon neoraseo jakkunune barphyeoseo
hamkke bonaen sigandeul
chueokdeuldo byeolcheoreom ssodajineunde
neon eotteoni

haengbokhaeman boineun saramdeul
naman honja oeroi nameun geotmangataseo
anin cheokhaebwado nisaenggaginanda

hanchamjinaseo na jigeumyeogi wasseo
geuttaega geuriwoseo moreunche sarado saenggangnadeora
geureon neoraseo jakkunune barphyeoseo
hamkke bonaen sigandeul
chueokdeuldo byeolcheoreom ssodajineunde nunmurina

yeogiseoneol gidarimyeon bolsuisseulkka
geuttaenmalhaejulsuisseulkka ireonnae maeumeul

bogosipeoseo deobogosipeojyeoseo

geureon naraseo nan neobakke mollaseo
neoeobsisaldaboni modeunge huhoero gadeukhadeora
nigaeobseoseo heojeonhange deo manhaseo
oneuldo balgeoreumeun ijariga geuriwo gajimotago bulleobonda

Ost. Rooftop Prince - After A Long Time Has Passed

***

[Indonesian translation:. http://haerajjang.wordpress.com]

Saat bertemu kita berbagi cerita, cerita dimana hanya kita berdua yang tahu
Sepertinya aku tak dapat menghapus, membuang, dan melupakannya
Aku mengedarkan pandangan ke jalan cukup lama
Kenangan yang kusukai saat melewati jalan ini
terus menerus muncul sehingga menghentikan langkah kakiku

Setelah sekian lama hingga saat aku datang kemari saat ini
Aku merindukan masa itu, hingga tanpa sadar aku memikirkan kehidupan saat itu
Karena dirimu yang terus menerus melangkah di mataku
Kenangan saat-saat menghabiskan waktu bersama seperti bintang bertaburan, namun
bagaimana dengan dirimu?

Orang-orang terlihat bahagia
Hanya aku yang sepertinya dibiarkan sendiri, kesepian
Tak ada kepura-puraan, aku memikirkanmu

Setelah sekian lama hingga saat aku datang kemari saat ini
Aku merindukan masa itu, hingga tanpa sadar aku memikirkan kehidupan saat itu
Karena dirimu yang terus menerus melangkah di mataku
Kenangan saat-saat menghabiskan waktu bersama seperti bintang bertaburan, namun
aku menangis

Dapatkah kau melihatku saat aku menantimu di sini?
Dapatkah nantinya aku menyatakan perasaanku?

Aku merindukanmu, bahkan lebih merindukanmu
Karena dirimu, aku hanya tahu tentang dirimu
Kehidupan tanpamu, semua penuh dengan penyesalan
Tanpa dirimu, aku merasakan banyak kehampaan
Hari inipun langkah kakiku merindukan tempat ini, tak dapat beranjak dan memanggilmu

***

Saya terhenyak.
Ya, lagu ini benar seperti apa yang saya rasa..

Friday, July 27, 2012

Iseng untuk Kalian, Wahai Para Pengubah Dunia!

Ketagihan mengajar.

Jujur itu hal yang saya rasakan setelah sekian lama berkutat dengan yang namanya anak-anak waktu kegiatan SOUL (Solidarity of Our Children) dari BEM waktu itu. Anak-anak kecil polos yang rasa ingin tahunya sangat luar biasa dan semangatnya juga luar biasa. Mungkin sederhana, nggak dikasih duit, nggak dikasih apa-apa dari hasil mengajar. Tapi ada satu hadiah luar biasa setiap kali mengajar mereka.

Mereka mengerti.

Buat saya, itu sudah cukup, meskipun belum memahami. Mungkin, dibandingkan dengan kita yang bisa sekolah dengan nyamannya, sekolah yang bagus fasilitasnya, guru-gurunya, atau sekolah yang dianggap unggulan di kota masing-masing, sekolah mereka jauh nggak ada apa-apanya.

Jangankan sekolah, di sekitar kampus yang katanya termasuk 10 Perguruan Tinggi Negeri terfavorit dan Terunggul di Indonesia masih banyak anak-anak yang belum punya kesempatan buat sekolah. Yaaa, mungkin buat kalian yang saat ini bisa mengenyam pendidikan, hal itu terkesan biasa aja. 
Dan saya yakin, tidak hanya di daerah sekitar kampus saya, yang lain pun saya rasa masih ada hal seperti ini. Tapi pernahkah berpikir bahwa dampak pendidikan itu besar banget buat pembangunan suatu negara?

Ah, saya nggak mau banyak berteori.

Yang saya ingin bagikan dengan kalian, bahwa mereka senang lho ketika ada "orang" yang mereka anggap "Pintar" mau mengajar mereka. Mereka semangat dan mungkin yang ada di benak mereka, "Hari ini belajar apa ya?".

Saya mengutip dari cerita seseorang, waktu itu dia mencoba mengajar di salah satu daerah yang pendidikannya masih kurang dan rawan banjir. Waktu itu dia sedang mengajar dan ternyata tanpa sadar, kelas tempat dia mengajar mulai digenangi air. Langsung saja dia menutup pintu untuk menghalau aliran air dengan menumpukkan batu bata di pintu masuk kelas. Dia mengambil keputusan, lebih baik belajarnya ditunda dulu karena kondisi kelas yang sudah tidak memungkinkan (banjir sudah hampir setara dengan kursi). Tapi murid-muridnya cuma bilang, " Nggak, kak. Kita mau belajar aja. Lagi juga kalau pulang kan lagi banjir."

Mereka semangat. Mengalahkan semangat yang mengajar.

Belum ditambah ketika waktunya tiba untuk mengajar murid yang lain, dia berpikir kalau murid itu tidak akan datang. Toh, kondisi diluar banjir dan pastinya membuat orang-orang malas untuk ke sekolah sekedar belajar tambahan. Tapi gak lama kemudian,

"Kakak, ayo belajar. Aku masuk yaaa.."
"Rajin sekali kamu datang ke sekolah. Kamu sendirian?"
"Iya, teman-teman yang lain malah asyik berenang disana. Tapi aku mau belajar saja, aku penasaran kakak mau ngajar apa hari ini."

Lebih dari cukup. Semangat untuk hadir saja itu lebih dari cukup.
Dan semangat seperti inilah yang dibutuhkan negara. Mereka nggak peduli dengan apapun yang terjadi, bagi mereka "keinginan" dan "kerinduan" buat belajar lebih dari hal-hal yang tak perlu dipikirkan seperti itu.

Ingat juga ketika anak-anak di sekolah waktu mengajar Bahasa Inggris bersorak luar biasa menyambut kedatangan mahasiswa-mahasiswa yang mereka anggap "lebih pintar" dibanding mereka. Mereka bahagia,nggak ada rasa mengeluh datang siang-siang hanya untuk sekedar belajar bahasa Inggris yang juga "standar". Tapi mereka menikmatinya. Itulah mengapa masih banyak anak-anak yang semangat sekolah.

Guru di sekolah itu pun terbatas cuma beberapa saja dan itu bisa dihitung pakai jari. Kelasnya pun juga cuma kelas 3, 4, 5, dan 6. Kenapa bisa begitu? Mana kelas 1 dan 2 nya?

Dan lebih menyedihkannya lagi. Saya sedih dengan standar nilai kelulusan yang ditetapkan di sekolah. Mereka menstandarkan nilai kelulusan sebagai berikut.
Matematika = 3,5
Bahasa Indonesia = 4
Bahasa Inggris =3,5
Agama = 5

Apa yang mau dihasilkan dengan tingkat kelulusan yang seperti itu? Agama hanya diberi nilai kelulusan dengan angka 5 saja sudah cukup kah? Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris dengan nilai itu sudah berarti kah?

Mereka nakal-nakal. Itu karena lingkungan yang menimpanya.
Mereka terkadang nggak sopan. Itu karena pendidikan mereka pun terbatas.
Mereka terkadang usil, menyebalkan, dan sebagainya. Tapi dibalik itu semua, mereka punya harapan seperti kita. Bisa sekolah, baca, nulis, berhitung, tapi apa daya kemampuan finansial yang meghalang mereka untuk memenuhinya.

Saya juga ingat ketika waktu lagi mengajar, ada anak kecil di depan pintu. Saya bertanya, "Kok kamu nggak ikutan belajar di dalam kelas? Ayo masuk! Tuh teman-temannya pada belajar."
Dia cuma geleng-geleng kepala, "Nggak kak. Aku kan nggak sekolah..."

Kasihan kah yang ada dipikiran saya pertama kalinya? Nggak. Tapi yang ada di pikiran saya pertama kalinya cuma MIRIS. Ya! Miris. Lagi-lagi didaerah dengan Perguruan Tinggi yang luar biasa hebatnya, tapi ternyata masyarakat disekitarnya buat sekolah saja ada yang nggak mampu. Tertimpang banget kondisinya. Mungkin ada berbagai faktor yang membuat hal-hal seperti itu terjadi. Ya, saya pun sadar akan hal itu.

Tapi tahukah bahwa diluar sana masih banyak anak-anak yang butuh ilmu, tapi pengabdian masyarakat bagi yang katanya "orang berilmu" itulah yang masih kurang. Saya yakin, yakin sekali banyak lulusan universitas terkenal di negara ini, tapi pernahkah sedikit saja melihat bahwa masih ada "adik-adik" kalian dengan nasib yang seperti ini?

Sekali lagi benar kata salah satu dosen saya,
Orang yang pintar itu banyak, yang aktif organisasi, yang pintar berorasi itu banyak. Tapi orang yang peka pada sekitarnya, masih sangat jarang dimiliki di negara ini.

Saya juga merasakan suatu hal yang sangat luar biasa dan nggak bisa di ungkapkan dengan kata-kata ketika anak-anak yang belajar dengan kami (saya dan teman-teman saya) berterima kasih atas semua pelajaran yang diajarkan kepada mereka. Mereka mengucapkan terima kasih, atas apa yang sudah kami ajarkan, meskipun hanya pelajaran Bahasa Inggris standar yang sudah seharusnya bisa dipelajari di kelas 1 SD.

Mereka tulus mengatakannya. Mereka tulus mengucapkan kata-kata "terima kasih" dan dengan terpaksa saya mengeluarkan air mata. Dan lagi-lagi itu yang membuat saya berpikiran bahwa,
Diluar sana masih banyak yang butuh kita.
Jangan pernah anggap diri kita nggak berguna.

Ya, saya rasa, mengajar bukan hanya tugas seorang guru, tapi tugas semua umat manusia di dunia.

***

Ketagihan mengajar.
Saya suka dengan quotes berikut ini, sederhana tapi sangat punya makna.
"Aku menyentuh masa depan. Aku mengajar" (Christa Mc Auliffe)
dan
"Kita tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda. Tapi kita bisa membangun generasi muda untuk masa depan" (Franklin D Roosevelt)

Ya, kita bisa membantu mereka, mengajak mereka untuk "bisa" seperti orang-orang yang mereka anggap "hebat" ini, membangun karakter dan kemampuan yang memang mereka miliki. Tidak hanya untuk dirinya saja, tapi juga untuk kemajuan Indonesia.

Semoga suatu saat nanti saya bisa buat sekolah untuk anak-anak yang kurang mampu dan membuat sebuah Indonesian Kids Fund untuk membiayai pendidikan anak-anak kurang mampu di negara ini.

***

Sunday, July 8, 2012

Hari Ini Saya Berumur 21 Tahun..

Hari ini, bukan hari yang luar biasa buat orang-orang. Bukan seperti hari raya, dimana semua masyarakat penjuru menunggu hari ini, mempersiapkan sebaik mungkin untuk hari tersebut, dan menikmatinya luar biasa pada saat waktunya tiba.

Bukan hari kemerdekaan, semuanya bisa menikmati liburan. Dikenang semua orang, dan mereka rela memberikan doa meskipun sesingkat-singkatnya (Setidaknya hanya mengheningkan cipta saja itu sudah sangat berarti buat negara), tidak semua penjuru se Indonesia menyanyikan lagu seperti lagu kemerdekaan yang berkumandang sahut menyahut seharian penuh.

Tapi biar begitu, hari ini berarti sangat buat saya. Berarti karena saya begitu menunggunya, berarti karena saya mengharapkan hari ini akan segera tiba, berdoa semoga segala kebahagiaan dan keberuntungan lain terus mengalir pada hidup saya dimulai dari hari ini.

Karena saya mulai dipercaya Tuhan untuk hidup dan merasakan dunia pada tanggal ini.

21 tahun bukan waktu yang singkat untuk melatih diri ini menjadi lebih dewasa dan mampu dianggap dewasa oleh orang lain. 21 tahun juga bukan waktu yang mudah untuk membentuk sikap ini menjadi lebih berakhlak mulia, segala kebaikan dipertambah dan keburukan dalam diri saya. 21 tahun bukan waktu yang sulit untuk dipahami dan 21 tahun ini bukan waktu yang lama untuk merasakan berbagai kejadian dan pengalaman silih berganti muncul dalam kehidupan dan memberikan makna tersendiri untuk diri saya.

Karena saya, memiliki orang-orang yang luar biasa di sekeliling saya.


Orang-orang yang selalu menyemangati saya dikala saya merasa terjatuh.
Orang-orang yang selalu membuat saya tersenyum, meskipun singkat, dikala hati saya kacau.
Orang-orang yang selalu mengingatkan saya ketika saya terlupa.
Orang-orang yang selalu "membangunkan" agar saya "terjaga" dari mimpi-mimpi saya.
Orang-orang yang selalu menyisipkan nama saya, dalam doa-doa kebaikannya.

Itulah mengapa saya menganggap 21 tahun bukan waktu yang sia-sia. Saya tak akan pernah menyangkalnya, tak akan menyesalinya bahwa umur saya semakin bertambah.

Karena itu bukan pilihan, itu takdirNya, dan saya, mau tak mau harus menerimanya.

21 tahun juga saya belajar banyak. Saya tak akan pernah lupa, selama itu banyak ilmu luar biasa yang bisa saya peroleh hingga waktu membentuk saya seperti ini.

Dalam tahun-tahun itu saya belajar banyak hal yang saya tak akan pernah mau menukarnya dengan perhiasan apapun.
Saya belajar merasakan ketika umur saya masih dibawagh satu tahun.
Saya belajar bagaimana saya menikmati pelukan kedua orang tua saya yang paling ternikmat dalam selama hidup saya ketika saya masih kecil.
Saya belajar merangkak, menggenggam benda apapun yang mampu saya genggam.
Saya belajar melihat apa yang bisa saya lihat.
Saya belajar dan mencoba mengucapkan sepatah kata, meskipun itu hanya ucapan kata "mama" atau "papa".
Bertambah sedikit umur ini, saya belajar berjalan. Tertatih-tatih, tapi saya mampu melewatinya hingga saya bisa berjalan bahkan hingga berlari dengan mulusnya saat ini.
Saya meminta belajar sepeda pada orang tua saya. Sulit, tapi setidaknya saya mampu menjalankannya sekarang meski tidak seprofesional atlit olahragawan sepeda.
Saya meminta diajarkan membaca, hitung-menghitung, bertanya banyak hal yang tidak saya ketahui, bahkan menuntut diri saya untuk meminta orang tua menyekolahkan saya dengan menambahkan tangisan yang menjadi-jadi.
Saya belajar mengenal orang lain. Saya belajar berteman dengan orang lain.

Tapi ketika itu pula, saat saya terhubung dengan orang lain, saya juga belajar hal-hal lain.
Saya belajar berbohong dalam bentuk apapun.
Saya belajar egois ke orang lain.
Saya belajar bahwa semua bisa terselesaikan dengan tangisan.
Meskipun saya tahu, orang tua saya amat sangat tidak mengajari saya akan hal itu dan tidak mengharapkan anaknya seperti itu.
Tapi begitulah waktu. Kembali saya belajar banyak.

Dalam waktu selama dua puluh satu tahun itu, saya bertemu teman-teman saya yang lainnya. Saya bisa merasakan rasa setia, kebersamaan, kenakalan bocah-bocah, hingga sakit hati karena pertemanan.
Saya belajar berbagai ilmu yang bahkan dulu saya tak mengerti. Dulu hanya mengerti tambah-kali-kurang-bagi, membaca sepatah-patah, tapi kini saya tahu apa itu matematika yang sesungguhnya, Bahasa Inggris, IPS, IPA, Kesenian...
Dan lambat laun saya mencoba mempelajari diri saya, apa yang saya suka dan apa yang saya tidak suka.

Saya suka musik.
Saya suka membaca.
Saya suka membuat kerajinan tangan.
Atau bahkan saya suka jalan-jalan bersama sahabat-sahabat saya.
Tapi saat itu juga saya mulai belajar menetang.
Menentang terhadap apapun yang tidak saya sukai, masa bodoh dengan pikiran orang lain.
Saya belajar mengatakan "tidak mau".
Saya belajar mengatakan "saya tidak suka".
Tanpa disadari ternyata sikap itu berkorelasi dengan munculnya sikap menuntut dalam diri saya.

Semakin bertambahnya usia, saya mencoba belajar dari hal-hal kecil dan mencoba mengubahnya.
Saya mencoba memahami makna kehati-hatian.
Mana orang yang saya pandang baik, mana orang yang saya pandang jahat.
Mencoba menjadi anak yang mau membahagiakan orang tuanya dengan prestasi-prestasi kebaikan apapun bentuknya.
Mengurangi kenakalan.
Dan mengetahui apa namanya cinta.
Meski belum seserius kenyataannya.

Ketika saya dinyatakan remaja, saya mulai memhami bahwa dosa-dosa saya tidak lagi ditanggung orang tua saya. Saya mencoba melatih diri saya shalat memenuhi 5 waktu meski masih sangat terundur sekali waktunya.
Mencoba melatih baca Al-Qur'an meski terbata-bata.
Tapi kenakalan remaja tetap tidak bisa dihindari. Itu alamiah muncul dalam tiap remaja, siapapun itu.
Teman-teman saya mengajarkan saya bolos sekolah.
Mengajarkan saya menggunakan uang sekolah untuk jajan.
Mengajarkan saya untuk hal-hal yang tidak baik.
Tapi ego saya masih mengingat, pada orang-orang baik disekeliling saya. Pastinya mereka tak akan pernah mengharapkan saya menjadi "anak nakal" yang mereka miliki dan mereka temui.
Satu hal baru lagi, saya belajar memiliki "impian".

Seiring berjalannya waktu, banyak pengorbanan pula yang saya harus lakukan untuk segala mimpi-mimpi saya.

Saya harus belajar semaksimal mungkin supaya lulus UN.
Saya harus belajar semaksimal mungkin supaya bisa diterima universitas.
Setidaknya saya yakin, biarlah saya bersusah payah karena kebahagiaan nantinya juga bukan hanya untuk saya. Tapi untuk orang-orang baik disekeliling saya, terkhususkan orang tua saya.
Lagi-lagi orang tua.

Terus..terus..dan terus..

Dua puluh satu tahun bukan waktu yang singkat apabila saya kembali menceritakan nya pada kalian. Meskipun sangat singkat untuk saya rasakan.
Seperti saat ini, rasanya kemarin saya masih digendong ibu saya kemana-mana, baru bisa belajar berjalan, baru masuk sekolah SD, SM, SMA...

Tapi sekarang, saya seorang mahasiswa.
Dengan mimpi-mimpi saya.

Yang akan terus mengalir, terus saya catat dalam memori saya, terus saya coret apabila mimpi saya sudah saya dapatkan...

Dua puluh satu tahun bukan waktu yang biasa-biasa saja. Bukan waktu yang bisa aya anggap percuma.
Dua puluh satu tahun bukan gerbang ketika saya merasakan "umur saya sudah kepala dua".
Karena menjadi tua itu tuntutan hidup.
Tapi menjadi bijaksana dalam hidup itu adalah pilihan.
Dan saya memilih mencoba menjalani hidup dengan bijaksana.

Menyelesaikan kuliah, memperoleh pekerjaan yang diinginkan, membahagiakan orang tua dengan semaksimal apa yang saya punya..

Dua puluh satu tahun, ketika mimpi-mimpi yang lebih luar biasa untuk hidup saya bermula dari sini.
Dua puluh satu tahun, ketika saya masih percaya Tuhan berikan saya waktu yang "lebih" untuk terus mengeruk emas pahala sebanyak-banyaknya di dunia.
Dua puluh satu tahun, ketika saya semakin sadar, bahwa akan selalu ada orang-orang baik dan bijaksana dalam hidup saya..

***

Hari ini saya berumur 21 tahun.
Dan saya menikmatinya.. :)

***

Tuesday, May 15, 2012

Nederland is zo uniek!

Berbicara tentang negara Belanda, pastinya tidak bisa terlepas dari bagaimana tradisi dan kebiasaan dari masyarakatnya. Sebagian besar tradisi dan kebiasaan yang berkembang dan dilakukan oleh masyarakat Belanda tergolong unik-unik dan menarik untuk diketahui. Yuk, cek sama-sama..

1. Orang Belanda sangat menyukai sepeda
Sebenarnya saya sangat setuju dengan kebiasaan orang Belanda yang ini. Selain menyehatkan karena sekaligus berolahraga, dengan bersepeda juga bisa menghindari bumi dari global warming. Menurut data, sepeda merupakan transportasi nomor satu di Belanda. Masyarakat disana bahkan suka sekali membeli aksesoris untuk sepedanya supaya terlihat lengkap, tidak kalah dengan kendaraan lainnya. Dan ternyata, bahkan kalau membeli sepeda bekas saja, kita akan ditawari asuransi sepeda!

Parkiran sepeda di Belanda

2. Ini dia...Terlampau Hemat
Karena sikapnya orang Belanda yang terlalu hemat, banyak yang menyangka kalau sikapnya ini tergolong "pelit". Padahal, hal ini dikarenakan orang Belanda pernah mengalami kondisi yang sangat susah dan menyebabkan mereka melakukan inspansi ke beberapa negara supaya membuat mereka menjadi kaya. Sekalipun Belanda kini telah menjadi negara yang tergolong maju, kebiasaan ini tetap tidak hilang dari masyarakatnya.

3. Cultural Event dan Parade-parade unik
Kalau hal yang satu ini, banyak sekali disajikan di negeri Kincir Angin ini. Dari Summer Carnaval yang memang dirayakan saat musim panas, Pasar Keju di Alkmaar, Landgroof Pinkpop Festival yang merupakan festival musik dengan panggung terbuka paling terkenal di Belanda, Hari Ulang Tahun Ratu yang sekaligus menjadi hari nasional di tiap tanggal 30 April, bahkan sampai Gay Parade buat para gay di Belanda juga ada!

Parade Keju di Alkmaar

Summer Carnaval

4. Diskon Besar-besaran
Ternyata ada waktu khusus dimana kita bisa berbelanja barang apapun yang bermerek. Ada musimnya disini. Musim sale, dimana ada diskon besar-besaran yang biasanya terjadi dua kali dalam setahun, antara bulan Januari dan Juli. Pada saat itu, harga-harga benar-benar turun dan menjadi murah untuk dibeli.

5. Diundang Belum Tentu Ditraktir
Kebiasaan yang sangat berbeda dengan masyarakat Indonesia. Baik itu dalam situasi undangan rapat, kumpul biasa, bahkan ulang tahun, jangan pernah menganggap sepenuhnya kalau undangan itu merupakan waktunya kita bisa ditraktir. Kalau tidak siap mengeluarkan uang, lebih baik menolak undangan tersebut.

6. Sangat tepat waktu
Di Belanda, waktu itu sangat-sangat diperhatikan. Bagi masyarakat disana, terlambat dianggap sebagai salah satu hal yang tidak sopan.

7. Tidak menyukai hal-hal yang berlebihan dan orang-orang yang membanggakan diri
Orang Belanda sangat tidak menyukai dengan berbagai hal kesombongan dari orang lain. Dan lebih baik ketika kita mendapatkan atau memiliki "sesuatu" yang lebih dibandingkan orang Belanda, tetaplah bersikap sewajarnya dan tidak membangga-banggakan diri di depan mereka.

8. Tradisi hadiah Pernikahan
Orang Belanda lebih sering memberikan hadiah pernikahan untuk kerabatnya berupa tempat garam dan merica, biasa disebut "zout en peper stelletje". Alasannya karena garam dan merica dianggap sering dipakai sebagai bumbu masak dan saling melengkapi satu sama lain bahkan dipakai bersamaan. Dan karena alasan inilah, garam dan merica dianggap melambangkan orang-orang yang menikah sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.



Masih banyak tradisi dan kebiasaan masyarakat Belanda yang unik-unik dan pastinya dengan mengetahui dan mempelajarinya membuat siapapun penasaran dan sangat ingin untuk berkunjung kesana.

Nederland is zo uniek!!! :)

Sunday, May 6, 2012

Efek Teknologi yang Merajalela buat Manusia

Lihat aja, zaman sekarang teknologi udah berkembang pesat dan otomatis banget mengubah kebiasaan perilaku manusia. Munculnya teknologi juga semakin memperbanyak hal-hal baru macem sosial media, gadget-gadget baru, dari yang biasanya nggak bisa jadi bisa-bisanya nggak.

#haha..ngaco

Sekarang gue mau mencotohkan beberapa jenis dan efeknya dari peningkatan teknologi yang mampu merubah kebiasaan manusia, khususnya buat manusia di Indonesia, dan lebih khususnya lagi yang tingkat kegaulannya berkisar antara sedang-tinggi sekali.

1. Munculnya handphone yang bisa messenger-an
Maklum sih ya, gue sendiri nggak pake yang beginian. Jadi kenyataan yang sebenernya nggak bisa gue rasakan. Cuma gue melihat betapa bahagia dan bangganya sekali orang-orang ini seakan-akan "komunikasi ada di tangan saya."
*lebay sih kata-kata gue
#emang
Harusnya sih dengan adanya messenger ini tingkat pembelian pulsa bisa berkurang dong ya? Kan pake paket kan? Atau malah makin boros?
Entahlah, gue nggak pakai ini sih.

Tapi sepertinya, komunikasi langsung sudah mulai terkikis kalo hanya dengan fitur-fitur seperti semuanya menjadi lebih mudah. Rasa lebih pol ketika ngomong langsung mulai menipis terganti dengan komunikasi yang entah apakah tulisan mencerminkan perasaan dan niat sesungguhnya atau nggak.

Messenger juga mengubah perilaku temen-temen gue nih. Kadar waktu mereka untuk menggosip semakin tinggi, bahkan di waktu kapanpun, dimanapun rasa-rasanya lo bisa nge-gosip. Pas makan, belajar pun, bahkan ujian, atau mungkin lagi pup pun bisa kayaknya? Senam jari juga sih ya, bisa tuh jadi olahraga baru. Entah menyebabkan penderita kapalan ikut meninggi kah atau tidak, sepertinya perlu penelitian dulu.

Kadang pembicaraan mulai beralih, "eh liat deh BBM-an nya si anu" atau "Emang lo nggak dapet beritanya? gue tau dari BBM juga sih.." atau lebih ekstrimnya, "ntar gue kasih tau deh, Pin lo berapa?"

*terisolasi lah kalian yang tidak punya BB

Atau fitur lain dari handphone lain, Android. Sama aja sih efeknya, ga jauh beda.

Mungkin karena lebih mudah akses orang untuk menginformasikan hal-hal, dari yang sangat penting sampai hal-hal yang membuat muka orang datar dan menggerutu "ga penting" dalam pikiran dan hatinya, mengakibatkan tingkat kegalauan manusia semakin tinggi tiap waktunya.

Kalo ada alat pengukur kegalauan, mungkin udah jebol kali ya kalau dipakai manusia zaman sekarang? Atau boleh juga nih gue memberikan saran buat Badan Pusat Statistik buat mendata jumlah penderita kegalauan di Indonesia atau berdasarkan daerah-daerahnya. Bisa kali ya pak/bu? HAHA

2. Munculnya sosial media Facebook
Gue mau memisahkan satu-satu nih untuk setiap sosial media, nggak gue jadiin satu. Karena gue pikir, efeknya rada beda. Haha.

Kalo kali ini, kebetulan gue juga salah satu pengguna setelah berakhirnya zaman keemasan Friendster. Hmm, awalnya sih ya masih standar lah, dari fitur-fitur yang ditawarin dari pihak petinggi Facebook pun juga masih sekedar nulis status, pasang foto, komen-komenan, notes, wall-wall-an, yaaa setingkat lebih keren daripada FS. Tapi lama kelamaan, bikin addict tersendiri buat ngutak-atik nih Facebook. Sok-sok banyak-banyakin temen, sampai yang kagak kenal pun tetep dihabek.

Sok-sok-an wall-wall-an, pasang notes nggak penting, nulis status kapan pun dimana pun.

Hal ini menimbulkan efek penyakit kealayan untuk orang-orang yang tidak kebal atau kurang imun nya terhadap virus ini. Gue rasa Facebook bisa jadi media perantara dari virus ini. Berhati-hatilah anda, termasuk saya juga.

Itulah mengapa, semakin kesini banyak tindakan dan tingkah yang berbeda dan mengakibatkan munculnya tipe jenis manusia baru.

A. Alay
Jenis ini yang kalo namanya aneh-aneh, panjang, dan nggak penting. Lebih bagus nama asli loh yaa, kecualiii kalo nama emailnya yang beda dan aneh yaa itu sih sok aja. Kan kalo email nggak terpampang dan semua orang tau. Lah kalo nama yang mejeng macem kayak begitu bahkan dibaca pun sulit untuk orang-orang dengan IQ superior bahkan untuk siapapun dengan IPK 4,00 atau nilai rata-rata UN nya 9,99, berarti ada kesalahan.

Entah yang salah siapa, apakah orang-orang dengan otak super itu yang nggak gaul atau para pengguna nama yang sulit untuk disebut itu yang memang berbeda dari kebanyakan orang. Atau alay itu salah satu indikator yang menunjukkan kegaulan seseorang?
Bagus nih jadi skripsi tentang "Analisis Pengaruh Perilaku Alay terhadap Tingkat Kegaulan Seseorang"

*haha, nyampah

Dari status yang sebenernya nggak penting untuk orang baca, macem kayak
"Kesemutan" (Hellooooo?Terus pedulinya gue apaaa??)
"Keujanan nichhhh.." (plisss, payung lo emang kemana?)
"Duchhh, gax enax badan nichhh" (oh tuhan, apakah perlu suatu kata belakangnya pake "ch" dan mengubah k dengan "x" ?)

Dan gue masih heran, kenapa zaman sekarang masih aja gue temuin orang yang tulisannya masih pake tulisan gede kecil. My god. Tapi ini kenyataan.

*Bukan, bukan kenyataan kalo tulisan gue gede kecil, kaliiiii

Tapi agak gimanaaa gitu kalo buka Facebook cek home, muncul nama aneh seperti anda-anda yang menggunakan ini, ditambah tiap beberapa kali update status yang bahkaaaaannn penulisannya kacau. Miris saya melihatnya, bahasa Indonesia semakin terkikis.
Jangan sampai Sumpah Pemuda bakal berubah,
"Kami putra-putri Indonesia, berbahasa satu bahasa Alay Indonesia"

Semoga itu benar-benar tidak terjadi, kalo benar, gue nggak bisa ngebayangin betapa sedih dan murkanya para pahlawan zaman dulu.

B. Penggalau Jomblo
Udah jomblo, galau pula. HAHA.
*Bukan gue, SUMPAH BUKAN GUE!!!!

No Offense yaaa.

Sedih loh kalo liat status-statusnya. Berasa dunia tuh udah berakhir dan lo nggak bisa apa-apa untuk mengubah dunia ini. Bentar-bentar statusnya begitu, lebay dan minta diperhatiin. Curhatan muluuuu nggak statusnya, notesnya. Cinta-cintaan, berharap seseorang bisa baca dan luluh hatinya gara-gara baca tulisan lo.

"Bagaimana lagi yang harus aku lakukan supaya dia sadar?"
"Tuhan, semoga dia mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya"
"

*SEKALI LAGI BUKAN GUE..

HAHAHAHAHA.

C. Narsis Everytime
Fotooooo mulu isinya. Jumlah foto lebih banyak, berbagai folder foto betebaran. Dan akan lebih sering kadar mengganti foto-foto profilnya.

Ada beberapa yang emang tipe model dan fotogenik. Ini mungkin emang bisa jadi hobi kali ya? Lagi pula better lah yaa kalo liat foto-foto yang emang enak buat dilihat. Atau mungkin doyan download foto-foto menarik dan doyan share ke orang-orang.

Berbeda cerita ketika foto yang sering di upload itu adalah foto-foto yang memberikan efek norak. Foto dari atas, bibir manyun, telunjuk depan bibir, foto dibuat unyu seunyu mungkin namun hasil sama sekali nggak unyu. Begitulah

Sekali lagi, no offense

D. Jiwa-jiwa Romantis
Entah yang udah punya pasangan, atau belum tapi punya sifat kayak gini, maunya tuh nulis status/wall yang romantis mulu. Upload foto pun juga nggak jauh dari mereka berdua (kalo yang punya pasangan) atau pasangannya. Kalo yang nggak punya, biasanya lope-lope, atau apapun yang mengindikasikan keromantisan.
"You're my everything"
"Sampai kapanpun aku selallu mencintaimu (mention ke ceweknya/cowoknya)"
"Langit biru ini seakan-akan mengetahui isi hatiku.." (plisss..)

Notesnya pun kebanyakan puisi romantis. Atau cerita-cerita dengan kadar romantis setingkat lebih baik dibandingnya manusia lainnya.

E. Tukang Fudul
Yang ini nih. Haha. Doyan banget ngeliatin Facebook orang. Nyari tau si anu udah punya cowok/cewek apa belum. Mau tau tadi dia nggak keliatan karena apa, sakitkah, pergi ada urusankah, atau emang udah "die"? Nyari tau apa aja informasi dari si anu. Ngeliatin wall-wall-an nya sama siapa aja, statusnya kayak gimana aja, yang suka komen statusnya dia siapa, notes-notesnya kayak gimana, foto-fotonya, dan sebagainya.

Kepo banget ya.

*itu bukan gue.. SUMPAH!

F. Aktivis, Organisator, Pejuang Dakwah, Motivator, dan apapun itu namanya
Kalo ini, biasanya status nggak jauh dari ayat-ayat kitab suci, nasihat-nasihat motivator, curhatan tentang organisasinya, atau tadi dia abis rapat dimana, lagi abis ngikutin seminar dimana, abis ngumpul dimana, ada kegiatan apa aja besok, dan sebagainya.

Kadang kalo nggak terkontrol agak anarkis yang ada. Semoga tidak banyak teman saya yang seperti itu.

G. Calon Penderita Darah Tinggi
Kalo ini kerjaan nya mah yaa, ngomel mulu. Ga di status, di wall, di foto orang, di notes, dimana-mana lah pokoknya. Sampai-sampai sangat berharap orang itu bakalan hilang di telan bumi, karena cuma menjadi sampah buat bumi aja. Bumi udah mulai menuju kehancuran, jangan semakin hancur dengan orang-orang yang tidak berperikemanusiaan dengan perkataan dan perilaku yang jahat dan kotor itu.

#HIDUP MAHASISWA#
Lhooo???

3. Munculnya twitter
Karena gue tipe orang gaptek, dan sampai sekarang masih nggak terlalu ngerti pakai twitter kayak apa, tapi ini media sosial bener-bener merubah perilaku orang. Doyan mention-mention, mau kenal mau kagak. Atau mau menghabiskan waktu dengan meretweet tanpa sadar.

Anak zaman sekarang pun lagunya begini,
"Nanti..aku follow twitter mu.. Kan ku tunggu retweet mu. Agar aku tahu, sukakah kamu kepadaku.."

Plisss,,
itu lagu boyband yang masih bocah-bocah itu loh.
Mereka aja mengajak para khalayak umum untuk rajin twitter-an biar dapet pacar.
HAHA.

Yaaa, twitter juga kadang ga jauh beda sama FB, membuat tingkat kegalauan orang juga ikut meningkat. Kadang mah ya, bikin topik sendiri dan itu tentang hal-hal yang galau. Cuma mungkin yaa kalo twitter kan lo bisa sepuasnya langsung comment, mention mau ampe meledak laptop lo juga kagak apa-apa.
Kalo FB kan ribek tuh, kalo comment status nya udah kebanyakan, ntar mesti diliat lagi dari awal.

Salah ya?

Udah ah, stres gue.. Ntar dilanjutin lagi deh.
Tapi kapan-kapan. Nggak janji juga..

:p




Friday, April 27, 2012

Sekarang itu Era nya Kegalauan dan Kelabilan Manusia

Emang yang namanya cinta itu nggak pernah ada habisnya. Dari lagu-lagu zaman sekarang yang nggak cuma dinyanyiin sama cewek-cewek centil dan di imut-imutin, atau para cowok-cowok dengan pasang muka sok innocent nya ditambah dengan gaya stylish bak pesohor di negara tetangga.

Tetangganya negara Jepang sebenernya.

Atau band-band dengan lirik lagu yang terkesan pengen romantis tapi entah mengapa hanya orang-orang tertentu saja yang menyukainya.

Tidak termasuk saya.
PASTI banget itu.

Bahkan sekarang pun bocah-bocah cilik yang sepertinya belum punya dosa pun udah membawakan lagu bermodalkan cinta bareng geng-geng nya.

Sebegitunya kah? Kayaknya zaman sekarang emang berubah drastis deh. Mungkin kalo zaman ini dijadiin sebagai bagian dari bab masa-masa sejarah di buku sejarah waktu SMP-SMA, bisa kali ya masuk jadi era-kegalauan dan kelabilan.
Dimana ditandai sama manusia pada zaman ini dipenuhi dengan berbagai kegiatan yang justru menimbulkan semakin tingginya tingkat kegalauan dan kelabilan yang berampak pada perubahan peradaban dunia.
Let's see? Nggak jauh beda kan sama zaman megalitikum? Zamannya orang-orang udah bisa nyari makan sendiri, udah menetap, bisa buat perkakas dari logam, pokoknya ada peradaban baru waktu itu. Nggak jauh beda kan?

Ini toh peradabannya berbeda.

#nggak, bercanda gue. Sebelum dicerocosin sama guru sejarah#

Balik lagi deh, maksdu gue yeeeh semua orang sekarang kayaknya demen banget membahas permasalahan hati. Dulu kayaknya gue ngeliat kakak gue pas masih berumur sama kayak gue, nggak peduli amat sama aneka macam hal-hal yang berbau masalah hati.
Eh sekarang (bukan gue), denger lagu dikit aja yang istilahnya lagi pas banget sama suasana hati, bawaannya ikutan berbunga-bunga kalo hatinya lagi seneng. Atau bahkan bisa meler tuh air mata berasa meresapi banget kata-katanya.

*sorrii del, air mata tuh menetes bukan meler. Meler mah ingus*

Oke, oke. Tapi gue doyan aja menggunakan kata meler tidak hanya untuk kosakata "ingus" semata.
Ada masalah sama alasan gue?
Buat gue sih nggak, tapi mungkin buat para pemerhati bahasa bakalan ngekek dan menganggap gue makhluk gak penting dengan kekurangan kosakata ditambah nggak pinter sama sekali.

Tapi, gue sih masih menganggap gue ini lebih pintar dibanding siapapun. Terserah orang mau sepintar apa, dalam hidup gue yang paling pintar itu tetep gue.

Kayaknya sih nggak nyambung.
Oke balik lagi.

Yaa, begitulah perbedaan manusia zaman sekarang dengan manusia zaman dulu. Kalau dulu sekalinya nulis puisi mah bener-bener makna. Kalaupun romantis, yaa romantisnya nggak maksa. Tapi kalo sekarang? Yeeeaaahh, isinya mah galau semua.

#Sekali lagi bukan gue#

Kalau zaman dulu mah ya, cewek bisa genit pas emang zaman-zamannya puber dan emang begitu adanya. Tapi sekarang mah atuh ya, berlebihan banget. Sekarang, status anak-anak SMP Labil udah berasa kayak bak pujangga ngalahin sekalibernya Kahlil Gibran tapi tetep aja nggak berhasil. Atau berteriak-teriak nggak jelas dengan tingkah yang setingkat agak (duh nggak enak gue ngomongnya) yang pokoknya mah kalo ketemu sama idolanya mah ya biasa aja gitu. Kalo emang ngefans banget nggak sampe,
"SMAAAAASSSHHHH TOUUUUUCCCCHHHHH MEEEEE!!!!"
atau
"CHERRYBELLLLL, AAAAAAAAAAAAAAA...CHIBIIIIIIIIIIII....LOVE YOOOOOOUUUUUUU!!!!!" terus pasang gaya daun bunga matahari.

Bunga matahari di games plant vs zombie maksud gue.

Atau ngobrolin cowok gebetan dengan cara freak macem kayak gini,
orang 1 : "AAAAAAAAAAA...DIA SMS GUEEEE!!! DIA SMS GUEEEE!!!"
orang 2 : "APAAAA? DIA BALES APAAAAA?"
orang 1 : "BENTAR-BENTAR. EH, DIA BILANG LAGI DI RUMAHNYA SI XXXXXX!!!"
orang 2 : "EH DIA BALES SMS GUE JUGAAAAAA!!!!"
orang 1 : "APA BALESANNNYAAA???"
orang 2 : "KAYAKNYA DIA CUMA FORWARD SMS BUAT LO KE GUE. SOALNYA SAMA KATA-KATANYA!!!"
orang 1 : "COBA, COBA, COBA SMS LAGIIIIIIII..."
orang 2 : "YUK, LO BALES APA?"
Yeahhh.. kenapa gue kasih huruf kapital? KARENA DIA NGOMONG NYA DI BUS, DENGAN SUARA KENCENG NGALAHIN SUARA MESIN BUS MACEM BUS MINIARTA YANG EMANG BIASA GUE NAIKIN, DAN ITU POSISINYA DIA DUDUK PAS DIBELAKANG SOPIR DAN GUE DUDUK DI KURSI PALING BELAKANG!!!!

Yeah, kuping gue masih mampu mendengar dari 20-20000 Hz kok. Jadi, nggak perlu teriak pun gue bisa denger obrolan looooo!!

Betapa berbangganya cowok itu menjadi idola dua cewek sekaligus dan senantiasa di sms-in sama cewek-cewek itu.

#nggak, gue nggak lagi iri#

Tapi begitulah. Sikap dan perilaku manusia jadi berbeda. Banyak orang yang pengen ngebet nikah, tapi nggak sedikit juga yang bentar-bentar pengen ngajak cerai.
*amit-amit..astaghfirullah, jangan sampai itu terjadi padaku ya Allah..*
Cerainya maksud gue.

Nggak sedikit orang-orang yang jadi doyan nonton sinetron dengan efek dan alur cerita bak drama yang nggak ada habisnya. Banyak orang yang doyan nonton film-film luar dan berasa pengen jadi tokoh di film itu yang happy ending dan romantis parah. Atau nggak sedikit orang yang nangis gara-gara nggak cuma dengerin lagu aja, nonton film pun juga zaman sekarang berpengaruh besar banget sama psikis manusia.

Entah rasanya manusia zaman sekarang sensitifitas psikologisnya kadarnya mulai tinggi.

Iri kalo temennya udah punya gandengan, married, atau udah punya anak (Lagi-lagi ini bukan gue kok). Galau kalau nggak ada kabar dari si pujaan hati. Berlebih-lebihan dalam berkata-kata dengan kekasih hati macem ngasih nama panggilan yang layaknya, "Beyb", "Daghling", "Sayang", "Cinta", "Mama-Papa", "Bebep", dan kosakata lainnya yang bahkan nggak ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia dan gue jamin nggak bakal keluar di UN atau Ujian Masuk Perguruan bahkan di bagian soal Bahasa Indonesia sekalipun.

Zaman dimana orang-orang bergaya melebihi kapasitas orang pada umumnya. Mengurangi yang lebih, Melebihi yang kurang.
contohnya?
Zaman sekarang mah lebih demen pake baju bolong di belakang, dulu mah baju bolong dibelakang berasa kayak babu.
#haha.. bahan bajunya beda kali del#

Atau zaman sekarang, rambut dengan poni berlebih lebih ngetren dibandingkan dengan zaman rambut di spike atau model tukul layaknya tentara
Untungnya rambut tentara Indonesia masih begitu, nggak kebayang kalo model rambutnya polem melebihi kapasitas pandangan alias nutupin mata bahkan sekalian nutupin muka.

Yah begitulah, ada orang jadian langsung dikomentarin seheboh-hebonya. Tapi sekalinya ada masalah sama cowoknya bak kehilangan harta paling berharga, mewek sampai kasur dan seprai basah semua berasa tembus nggak pakai pelindung.

Atau kalo putus rasanya yang ada galau terus, nyalahin diri sendiri dan bawaannya pengen balikan lagi berharap bakalan happy ending kayak di film-film.

Neng, Kang, gue belajar kalau jodoh itu udah diatur sama tuhan. Gimana caranya aja supaya jodohnya itu emang orang terbaik yang Allah kasih dan memang "She/He is the one and only" dalam perjalanan hidup lo selain orang tua, keluarga, dan teman tentunya.
Meskipun terkadang gue juga masih suka galau.
Tapi gue percaya kok, seseorang pasti bakal nemuin jodohnya suatu saat nanti dan kita nggak akan pernah bisa memprediksi kapan, siapa, dimana nya, tapi kalau berusaha buat nentuin kapan, dimana, siapanya boleh nggak ya?

#Haha, malah nanya#

Galau boleh, malah kata temen gue, galau itu salah satu fase sebelum kita jadi dewasa. Tapi toh segala yang berlebihan, Allah juga nggak suka.
Btw, Allah tau kan ya kosakata "galau", "alay", "labil"..
*pertanyaan ngaco dan nggak penting juga dibaca*

Seperti Rasulullah juga pernah galau kalau ada masalagh, dan kalau galau juga pastinya larinya ke Allah juga minta petunjuk.
Dan toh Allah pasti kasih petunjuk ke Nabi Muhammad buat segala kegalauannya.
Caranya Rasulullah?
"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali untuk orang-orang yang khusyuk"

Cuma minta sabar dan perbanyak shalat. Allah pasti nolongin dan menghilangkan kegalauan.

Begitulah zaman sekarang, kalau dulu beginilah nasihat kepada orang yang punya masalah, tapi coba lihat apa yang dilakukan ketika ada kegalauan?
Nyanyi nggak jelas, menangis nggak karuan, bengong berlebihan, nyengir-nyengir nggak jelas.
Beda.

Tapi nggak ada salahnya kan kalo ngajak, "hei..ada yang lebih ampuh lho kalau lagi galau".
atau "heiii, ada yang lebih bermanfaat lho kalo lagi seneng".
Supaya bener-bener inget dikala apapun kalo semuanya, yaaa SEMUANYA juga akibat dikasih sama Allah.

Termasuk segala sesuatu tentang hati manusia.

Yeeeaaah, rasanya bener-bener deh, mau masukin era kegalauan dan kelabilan jadi salah satu waktu/masa dalam sejarah peradaban dunia. Asaljangan sampe aja nih nama era digunain jadi nama kabinet pemerintahan. Kan gelo aja kalo ditanyain, "apa nama kabinet pemerintahan tahun xxx-xxx?"
Dan dijawab lantang sama orang-orang dengan sumringah dan teramat senang, "KEGALAUAN DAN KELABILAN"

Freak banget kan?

:p