Friday, April 27, 2012

Sekarang itu Era nya Kegalauan dan Kelabilan Manusia

Emang yang namanya cinta itu nggak pernah ada habisnya. Dari lagu-lagu zaman sekarang yang nggak cuma dinyanyiin sama cewek-cewek centil dan di imut-imutin, atau para cowok-cowok dengan pasang muka sok innocent nya ditambah dengan gaya stylish bak pesohor di negara tetangga.

Tetangganya negara Jepang sebenernya.

Atau band-band dengan lirik lagu yang terkesan pengen romantis tapi entah mengapa hanya orang-orang tertentu saja yang menyukainya.

Tidak termasuk saya.
PASTI banget itu.

Bahkan sekarang pun bocah-bocah cilik yang sepertinya belum punya dosa pun udah membawakan lagu bermodalkan cinta bareng geng-geng nya.

Sebegitunya kah? Kayaknya zaman sekarang emang berubah drastis deh. Mungkin kalo zaman ini dijadiin sebagai bagian dari bab masa-masa sejarah di buku sejarah waktu SMP-SMA, bisa kali ya masuk jadi era-kegalauan dan kelabilan.
Dimana ditandai sama manusia pada zaman ini dipenuhi dengan berbagai kegiatan yang justru menimbulkan semakin tingginya tingkat kegalauan dan kelabilan yang berampak pada perubahan peradaban dunia.
Let's see? Nggak jauh beda kan sama zaman megalitikum? Zamannya orang-orang udah bisa nyari makan sendiri, udah menetap, bisa buat perkakas dari logam, pokoknya ada peradaban baru waktu itu. Nggak jauh beda kan?

Ini toh peradabannya berbeda.

#nggak, bercanda gue. Sebelum dicerocosin sama guru sejarah#

Balik lagi deh, maksdu gue yeeeh semua orang sekarang kayaknya demen banget membahas permasalahan hati. Dulu kayaknya gue ngeliat kakak gue pas masih berumur sama kayak gue, nggak peduli amat sama aneka macam hal-hal yang berbau masalah hati.
Eh sekarang (bukan gue), denger lagu dikit aja yang istilahnya lagi pas banget sama suasana hati, bawaannya ikutan berbunga-bunga kalo hatinya lagi seneng. Atau bahkan bisa meler tuh air mata berasa meresapi banget kata-katanya.

*sorrii del, air mata tuh menetes bukan meler. Meler mah ingus*

Oke, oke. Tapi gue doyan aja menggunakan kata meler tidak hanya untuk kosakata "ingus" semata.
Ada masalah sama alasan gue?
Buat gue sih nggak, tapi mungkin buat para pemerhati bahasa bakalan ngekek dan menganggap gue makhluk gak penting dengan kekurangan kosakata ditambah nggak pinter sama sekali.

Tapi, gue sih masih menganggap gue ini lebih pintar dibanding siapapun. Terserah orang mau sepintar apa, dalam hidup gue yang paling pintar itu tetep gue.

Kayaknya sih nggak nyambung.
Oke balik lagi.

Yaa, begitulah perbedaan manusia zaman sekarang dengan manusia zaman dulu. Kalau dulu sekalinya nulis puisi mah bener-bener makna. Kalaupun romantis, yaa romantisnya nggak maksa. Tapi kalo sekarang? Yeeeaaahh, isinya mah galau semua.

#Sekali lagi bukan gue#

Kalau zaman dulu mah ya, cewek bisa genit pas emang zaman-zamannya puber dan emang begitu adanya. Tapi sekarang mah atuh ya, berlebihan banget. Sekarang, status anak-anak SMP Labil udah berasa kayak bak pujangga ngalahin sekalibernya Kahlil Gibran tapi tetep aja nggak berhasil. Atau berteriak-teriak nggak jelas dengan tingkah yang setingkat agak (duh nggak enak gue ngomongnya) yang pokoknya mah kalo ketemu sama idolanya mah ya biasa aja gitu. Kalo emang ngefans banget nggak sampe,
"SMAAAAASSSHHHH TOUUUUUCCCCHHHHH MEEEEE!!!!"
atau
"CHERRYBELLLLL, AAAAAAAAAAAAAAA...CHIBIIIIIIIIIIII....LOVE YOOOOOOUUUUUUU!!!!!" terus pasang gaya daun bunga matahari.

Bunga matahari di games plant vs zombie maksud gue.

Atau ngobrolin cowok gebetan dengan cara freak macem kayak gini,
orang 1 : "AAAAAAAAAAA...DIA SMS GUEEEE!!! DIA SMS GUEEEE!!!"
orang 2 : "APAAAA? DIA BALES APAAAAA?"
orang 1 : "BENTAR-BENTAR. EH, DIA BILANG LAGI DI RUMAHNYA SI XXXXXX!!!"
orang 2 : "EH DIA BALES SMS GUE JUGAAAAAA!!!!"
orang 1 : "APA BALESANNNYAAA???"
orang 2 : "KAYAKNYA DIA CUMA FORWARD SMS BUAT LO KE GUE. SOALNYA SAMA KATA-KATANYA!!!"
orang 1 : "COBA, COBA, COBA SMS LAGIIIIIIII..."
orang 2 : "YUK, LO BALES APA?"
Yeahhh.. kenapa gue kasih huruf kapital? KARENA DIA NGOMONG NYA DI BUS, DENGAN SUARA KENCENG NGALAHIN SUARA MESIN BUS MACEM BUS MINIARTA YANG EMANG BIASA GUE NAIKIN, DAN ITU POSISINYA DIA DUDUK PAS DIBELAKANG SOPIR DAN GUE DUDUK DI KURSI PALING BELAKANG!!!!

Yeah, kuping gue masih mampu mendengar dari 20-20000 Hz kok. Jadi, nggak perlu teriak pun gue bisa denger obrolan looooo!!

Betapa berbangganya cowok itu menjadi idola dua cewek sekaligus dan senantiasa di sms-in sama cewek-cewek itu.

#nggak, gue nggak lagi iri#

Tapi begitulah. Sikap dan perilaku manusia jadi berbeda. Banyak orang yang pengen ngebet nikah, tapi nggak sedikit juga yang bentar-bentar pengen ngajak cerai.
*amit-amit..astaghfirullah, jangan sampai itu terjadi padaku ya Allah..*
Cerainya maksud gue.

Nggak sedikit orang-orang yang jadi doyan nonton sinetron dengan efek dan alur cerita bak drama yang nggak ada habisnya. Banyak orang yang doyan nonton film-film luar dan berasa pengen jadi tokoh di film itu yang happy ending dan romantis parah. Atau nggak sedikit orang yang nangis gara-gara nggak cuma dengerin lagu aja, nonton film pun juga zaman sekarang berpengaruh besar banget sama psikis manusia.

Entah rasanya manusia zaman sekarang sensitifitas psikologisnya kadarnya mulai tinggi.

Iri kalo temennya udah punya gandengan, married, atau udah punya anak (Lagi-lagi ini bukan gue kok). Galau kalau nggak ada kabar dari si pujaan hati. Berlebih-lebihan dalam berkata-kata dengan kekasih hati macem ngasih nama panggilan yang layaknya, "Beyb", "Daghling", "Sayang", "Cinta", "Mama-Papa", "Bebep", dan kosakata lainnya yang bahkan nggak ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia dan gue jamin nggak bakal keluar di UN atau Ujian Masuk Perguruan bahkan di bagian soal Bahasa Indonesia sekalipun.

Zaman dimana orang-orang bergaya melebihi kapasitas orang pada umumnya. Mengurangi yang lebih, Melebihi yang kurang.
contohnya?
Zaman sekarang mah lebih demen pake baju bolong di belakang, dulu mah baju bolong dibelakang berasa kayak babu.
#haha.. bahan bajunya beda kali del#

Atau zaman sekarang, rambut dengan poni berlebih lebih ngetren dibandingkan dengan zaman rambut di spike atau model tukul layaknya tentara
Untungnya rambut tentara Indonesia masih begitu, nggak kebayang kalo model rambutnya polem melebihi kapasitas pandangan alias nutupin mata bahkan sekalian nutupin muka.

Yah begitulah, ada orang jadian langsung dikomentarin seheboh-hebonya. Tapi sekalinya ada masalah sama cowoknya bak kehilangan harta paling berharga, mewek sampai kasur dan seprai basah semua berasa tembus nggak pakai pelindung.

Atau kalo putus rasanya yang ada galau terus, nyalahin diri sendiri dan bawaannya pengen balikan lagi berharap bakalan happy ending kayak di film-film.

Neng, Kang, gue belajar kalau jodoh itu udah diatur sama tuhan. Gimana caranya aja supaya jodohnya itu emang orang terbaik yang Allah kasih dan memang "She/He is the one and only" dalam perjalanan hidup lo selain orang tua, keluarga, dan teman tentunya.
Meskipun terkadang gue juga masih suka galau.
Tapi gue percaya kok, seseorang pasti bakal nemuin jodohnya suatu saat nanti dan kita nggak akan pernah bisa memprediksi kapan, siapa, dimana nya, tapi kalau berusaha buat nentuin kapan, dimana, siapanya boleh nggak ya?

#Haha, malah nanya#

Galau boleh, malah kata temen gue, galau itu salah satu fase sebelum kita jadi dewasa. Tapi toh segala yang berlebihan, Allah juga nggak suka.
Btw, Allah tau kan ya kosakata "galau", "alay", "labil"..
*pertanyaan ngaco dan nggak penting juga dibaca*

Seperti Rasulullah juga pernah galau kalau ada masalagh, dan kalau galau juga pastinya larinya ke Allah juga minta petunjuk.
Dan toh Allah pasti kasih petunjuk ke Nabi Muhammad buat segala kegalauannya.
Caranya Rasulullah?
"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali untuk orang-orang yang khusyuk"

Cuma minta sabar dan perbanyak shalat. Allah pasti nolongin dan menghilangkan kegalauan.

Begitulah zaman sekarang, kalau dulu beginilah nasihat kepada orang yang punya masalah, tapi coba lihat apa yang dilakukan ketika ada kegalauan?
Nyanyi nggak jelas, menangis nggak karuan, bengong berlebihan, nyengir-nyengir nggak jelas.
Beda.

Tapi nggak ada salahnya kan kalo ngajak, "hei..ada yang lebih ampuh lho kalau lagi galau".
atau "heiii, ada yang lebih bermanfaat lho kalo lagi seneng".
Supaya bener-bener inget dikala apapun kalo semuanya, yaaa SEMUANYA juga akibat dikasih sama Allah.

Termasuk segala sesuatu tentang hati manusia.

Yeeeaaah, rasanya bener-bener deh, mau masukin era kegalauan dan kelabilan jadi salah satu waktu/masa dalam sejarah peradaban dunia. Asaljangan sampe aja nih nama era digunain jadi nama kabinet pemerintahan. Kan gelo aja kalo ditanyain, "apa nama kabinet pemerintahan tahun xxx-xxx?"
Dan dijawab lantang sama orang-orang dengan sumringah dan teramat senang, "KEGALAUAN DAN KELABILAN"

Freak banget kan?

:p

No comments: