Friday, January 28, 2011

Lucu jugaaaa

Ternyata Bhs Indonesia jauh lbh simple dibanding Bhs Inggris. Ini buktinya...

In English: "Would you care to validate your previous statement?"
In Indonesian: "SUMPE LO?!

In English: "Sorry, I think you miscalculated your own capabilities to handle the task at hand."
In Indonesian: "Nenek lu kiper!"

In English: "Would you care to elaborate on that statement?"
In Indonesian: "MAKSUT LOO?!"

In English: "There's a 75% chance I won't make it, I'm far too busy for ur stupid event."
In Indonesian: "Iye, insha'alloh gw dateng!"

In English: "The meeting will start at 9:15 AM. Please be there 15 minutes beforehand."
In Indonesian: "Rapatnya jam 8!"

In English:"Let's try this new scam and see if those carbo-ladden brains buy it"
In Indonesian: "Mama minta pulsa"

English: "Please stop by our outlet. There might be stuff you'll find interesting."
Indonesian: "Giordanonya, Kakaaak!"

English: "I've stumbled upon something that might be of interest to you. You might find it useful."
Indonesian: "CEKIDOT GAN!"

English: "I'm so overwhelmed by this turn of event that I'm speechless and in awe."
Indonesian: "ANJROT!"

English: "This is a very interesting topic that everybody should stay updated about this."
Indonesian: "Sundul, Gan!"

English: "I definitely won't make it. You guys go and have fun without me."
Indonesian: "Ntar gue nyusul."

English: "You're absolutely, positively 100% correct. But I knew that already."
Indonesian: "EMBEER!"

English: "That's so profound. I can't contribute anything further but I need to say something to sound equally smart."
Indonesian: "Wihh.. Dalem lo..."

KALI INI TENTANG RINGTONE HP

Ini bukan membahas tentang ringtone hp gue yak. Secara kalo gue masang ringtone hp yaa yang emang sewajar-wajarnya ringtone buat dipublikasikan ke orang-orang, biar ga heran juga kalo ada yang denger.
Tapi terkadang gue nemu aja orang yang entah kenapa rada menghebohkan dengan memasang ringtone hp yang sedikit agak tidak wajar. Ada lucunya, tapi juga ada rasa mirisnya.. Kenapa miris? ga tau juga kenapa gue berpikiran kaya gitu. Gue cuma ngerasa kenapa orang-orang yang agak berlebihan itu mau-maunya cari perhatian ya? Atau gue yang emang suudzan aja kali.. \(^o^)/

Contohnya kaya gini, waktu gue ikutan campus day di SMA gue dulu, emang sih belum jatahnya tampil dan kebetulan lagi waktu ishoma. Jadi gue pergunakanlah juga buat shalat dong? Okelah gue shalat dan gue memastikan hp gue setidaknya kalopun bunyi, ringtone nya ga akan sekenceng suara adzan di mushalla. (agak lebay sih yang ini) :p
Gue ambil wudhu, ambil mukena dan bersiap shalat. Niat ushali fardha dzuhri...allahu akbar...baca al fatihah..dan pas mau baca surat pendek..

Terdengar ringtone hp dengan dering musik dangdut dari balik hijab anak cowo..

Sh*t men.. daripada gue ga khusyuk shalat, mending gue pending dan puas-puasin ngekek dulu bentar. Ga salah kan gue? Hekhek..
Sumpah, demi apapun, ringtone ini membahana ke seluruh mushalla dong. Gue ga tau tuh hp dengan ringtone mencuri perhatian itu punya siapa. Entah punya mamang penjaga sekolah, punya guru, atau ternyata punya murid SMA gue meureun? heaaa...
Kontan dong, yang ada di mushalla jadi grasak grusuk. Ada yang ngekek nya emang jahat banget
alias kenceng parah. Ada yang nanya ga nanggung-nanggung, “busyet, siapa yang punya bunyi hp norak kaya gini nih?” bahkan ada yang marah-marah,” suer dah, matiin napa tuh hp, ganggu bener” Asli gue ngekek..

Karena kejadiannya emang dibalik hijab anak cowo, gue jadi ga tau siapa terdakwa nya...haha... Yang pasti selang berapa menit kemudian, tuh ringtone ga bunyi lagi dah pokoknya. Dan gue baliklagi melaksanakan shalat yang tertunda.

Ada juga ringtone yang bunyinya naujubillah kenceng parah. Emang biasa-biasa aja, cuma hadeuuhh, seakan-akan kemampuan batas normal telinga dia seberapa desibel sih? Ampe segitunya banget. Mana yang ini kejadiannya di angkot yang kapasitas ruangnya emang kecil kan yak? Dan masalahnya.. Tuh orang lamaaaa nian ngangkat tuh hp buat sekedar matiin suara ringtone nya aja.Sekalinya diangkat, eh dia ngomong dari hpnya lebih naudzubillah lagi.. Gede parah!

Ada lagi sih yang rada menggangu. Sebenernya ga kalo dia ga dalam kondisi lagi ce-me-es-an (sms maksud gue.. :p). Waktu masuk angkot aja (angkot lagi nih tempat perkaranya) nih cewe pakaian nya udah mengundang perhatian. Pake Tank top, celana pendek tapi ditutupin pake jaket pas duduk di angkot, bermake up abis kaya mau tampil bentar lagi di catwalk, rambut pirang, pake lipgloss bergajih (haha..yang mengkilap kaya berminyak abis makan gorengan maksud gue), dan rambut di ikalin bagian bawah dan dikasih warna pirang plus duduk ngadep di depan gue. Sebenernya waktu pertama suara hp nya bunyi gue ga masalah, tapi ternyata dia smsan. Masalahnya, suara hpnya tuh suara anak kecil bersin! Jadi bentar-bentar gue denger suara “hatchiiih” bentar lagi “hatchiiiih”. Mana rentang waktunya cepet banget. Kayanya dia udah ahli banget dalam hal smsan. Ngetiknya cepet banget dah. Wajar dong kalo yang lain di angkot pada ngeliatin. Tapi emang tuh cewe udah PD parah, dia ga peduli aja sama tatapan orang yang seakan-akan bilang –ampun-dah-nih-cewe- sambil ngerutin kening.

Kalo satu lagi ini sejenis sih sama yang di atas. Tapi kalo ini pelakunya tetangga depan rumah kontrakan gue di Bogor. Udah jelas pelakunya. Permasalahannya, ringtone hp nya ini kencengnya naudzubilah, buktinya ampe kedengeran ampe rumah gue kan? Dan bunyinya lagu Cinta satu malam nya si Melinda. Nih seriusan yak, nyata loh. Ga pagi ga siang ga malem. Dan gue paling keki kalo tuh ringtone udah bunyi malem-malem sekitar jam 12an lewat. Bangke banget kan masih dipasang ringtone dengan suara alaihim gambreng tengah malem kaya gitu? Ganggu mimpi indah orang aja. Mana kamar gue paling depan dan kedengeran banget kalo tuh ringtone udah bunyi musik awalnya Cinta satu Malam apalagi kalo ngangkatnya lama, ampe si Melinda mulai nyanyiin liriknya. Heuuuhh...

Makanya banyak banget orang kaya gitu. Ga ngerti juga sih alasannya kaya apa, maksudnya tuh apa make ringtone jenis, model, tipe kaya gitu. Yang pasti itu ringtone-ringtone yang mengganggu versi gue loooh yaaaa..
Entah deh kalo buat yang lain kaya gimana nanggepinnya.. ~(‘o’~)


Monday, January 3, 2011

Rumah-Rumah Gedongan

Rumah adalah sesuatu yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena selain berfungsi sebagai tempat berlindung, rumah juga adalah tempat dimana para manusia membangun rasa sayang pada keluarga serta membangun komunikasi dengan manusia lainya. Di luar itu, rumah juga bisa menunjukkan status sosial seseorang di Masyarakat.

Tak heran jika banyak manusia menghabiskan uang banyak hanya untuk membangun rumah yang merupakan singgasana bagi mereka. bahkan tak jarang terjadi pertumpahan darah demi sesuatu yang bernama rumah ini. begitu berharganya sebuah rumah. Berikut adalah daftar 10 rumah termahal di dunia:

10. Dracula’s Castle ($ 80.000.000)



Sebelumnya, bangunan ini adalah sebuah benteng, Si pemilik yaitu Archduke Dominic. Rumah ini Memiliki 57 kamar, 17 kamar tidur dan banyak mebel antik yang indah yang tentunya mempunyai nilai historis yang tinggi.

9. Updown Court ($ 116.000.000)




Rumah ini terletak di Inggris, Memiliki 103 kamar, ruang bowling, bioskop besar, lebih dari 3 kolam renang dan lapangan squash. Konon rumah ini lebih luas dari istana buckingham.

8. Maison de l’Amitie ($ 125.000.000)



Dimiliki oleh Donald Trump, rumah ini dibangun di atas tanah yang membentang sepanjang 80.000 kaki persegi, di dalamnya terdapat konservatori, ruang dansa, 15 kamar tidur, 8 setengah-mandi, sebuah rumah tenis dan paviliun mewah.

7. Fleur de Lys ($ 125.000.000)



Rumah ini dibangun oleh Suzanne dan David Saperstein. Rumah itu memiliki 15 kamar tidur dan eksterior ditutupi dengan kapur Perancis sementara interior disiramkan dengan emas 24 karat. Rumah itu juga memiliki item furniture seperti pola tirai Marie Antoinette dan kursi favorit Napoleon.

6. Hala Ranch ($ 135.000.000)



Dimiliki oleh Pangeran Bandar bin Sultan bin Abdulaziz dari Arab Saudi, memiliki 27 kamar mandi dan 15 kamar tidur bersama dengan kolam renang dalam ruangan, jalan ski swasta, limbah pabrik pengolahan, lapangan tenis, bangunan ini dibangun di atas tanah yang membentang sepanjang 14.397 kaki persegi.

5. Aaron Spelling’s Manor ($ 150.000.000)



Rumah ini berdiri di atas tanah yang membentang sepanjang 56.000 meter persegi tanah dan dibangun pada tahun 1991. Memiliki 123 kamar, lapangan tenis, arena skating, bowling gang dan beberapa kolam renang.

4. The Penthouses at One Hyde Park ($ 160.000.000)



Rumah ini memang masih sedang dalam proses konstruksi, namun begitu fasilitas yang ada di dalam rumah ini terbilang sangat mewah, bahkan bisa dibilang lebih mirip hotel. ada kabar yang mengatakan bahwa jika bangunan ini sudah selesai seluruhnya, maka akan bisa mengalahkan harga William Randolph Hearst’s Mansion.

3. Elena Franchuk’s Victorian Villa ($ 161.000.000)



Rumah ini terletak di daerah Kensington di London Rumah ini bertingkat 5 dan memiliki 10 kamar tidur, kolam renang dalam ruangan, ruang panik, Bioskop serta ruang sauna.

2. William Randolph Hearst’s Mansion ($ 165.000.000)



Rumah mewah ini milik William Randolph Hearst, memiliki 3 kolam renang, 29 kamar tidur dan dengan aula yang sangat luas. Di dalamnya juga terdapat sebuah diskotik dan sebuah mini bioskop.

1. Antilla ($ 1.000.000.000)



Inilah rumah paling mahal di dunia, rumah dimiliki oleh Mukesh Ambani, pengusaha dan miliuner terkemuka asal India yang juga merupakan orang yang masuk dalam daftar 10 orang terkaya di dunia. Rumah ini terdiri atas 27 lantai dengan ruangan yang sangat luas, bahkan garasinya saja bisa menampung sekitar 150 mobil.

Sumber : kaskus.us


Sebenernya gue juga copas...haha..lagi juga, perasaan waktu di On The Spot yang du Trans7 tuuu pernah dibahas juga deh..

Maylaffayza--Oleh-oleh Dari Jepang (dari Yahoo OMG 4 Januari 2011)

Saya ingin sedikit bercerita tentang pengalaman saya pada bulan Desember 2010. Saat itu saya berada di Jepang untuk menjadi juri sebuah pop band competition sekaligus menjadi bintang tamu untuk tampil di event tersebut pada tanggal 19 December 2010. Saya berada di Ueono,Tokyo selama 5 hari 4 malam, namun banyak sekali yang saya pelajari dari masyarakat di sana, yang juga membuat saya sangat jatuh cinta dengan negara tersebut.

Yang saya ingin ceritakan di sini adalah apa yang saya pelajari dalam ketertiban masyarakat berlalu lintas. Nyaman sekali berada di negara yang aman, tertib dan teratur. Saya sangat menikmati berjalan kaki dan berkendaraan umum di sana. Hal-hal ini yang membuat saya mencintai Jepang dan mungkin saja kita bisa belajar dari mereka.


1. Selama saya berada di sana, saya tidak mendengar adanya kendaraan yang saling membunyikan klakson di jalan. Saya sendiri baru sadar setelah beberapa hari berada di sana kalau saya tidak mendengar klakson. Semua berlalu lintas dengan sangat tertib dan disiplin, sehingga kekuatan mental kita tidak habis untuk stres di jalan dan justru batin lebih bisa dipakai untuk konsentrasi bekerja saat sampai ditempat yang dituju ketimbang habis dipakai untuk marah-marah di jalan. Kalau kita disini rasanya mental habis untuk marah-marah di jalan ya?


2. Para pengendara maupun pejalan kaki disiplin, tidak ada yang egois, saling menghormati dan saling mengalah. Jadinya tidak perlu lagi adanya saling mencaci maki di jalan. Batin rasanya damai saat perjalanan. Saya merasakan ini sepenuhnya.
“"Kita bisa selalu belajar dari orang lain dan jika itu membuat perbaikan kualitas kehidupan pada diri kita, mengapa tidak kita ubah kebiasaan-kebiasaan buruk yang memang sudah tidak sesuai"”
[Maylaffayza di Jepang]


3. Tidak ada yang membuang sampah sembarangan. Anehnya, tempat sampah di sana jarang, namun semua orang tidak membuang sampah disembarang tempat. Sayapun kalau belum ketemu tempat sampah, sampah saya bawa hingga saya menemukan tempat membuang sampah. Nikmat sekali rasanya suasana kota yang bersih. Kita juga bisa meniru kebiasaan mereka menjaga kebersihan ini bukan?


4. Tidak ada bau sampah. Ya, karena tidak ada sampah yang tidak terkelola dengan baik, udara di sana bersih. Saya juga tidak mencium bau kali, bau got. Enak sekali rasanya bisa menghirup udara dalam-dalam. Polusipun tidak segila di Jakarta.


5. Saya menikmati menyeberang jalan dengan aman, karena penyeberangan jalan di pakai dengan disiplin. Kita menyeberang hanya pada tempat penyeberangan jalan atau jembatan penyeberangan jalan. Menyeberang di jalan harus menunggu lampu penyeberangan jalan berwarna hijau dan semuanya patuh, tidak ada yang melanggar. Kendaraan pun tidak ada yang nyelonong begitu saja. Semuanya patuh. Semua patuh, semua aman.


6. Menyeberang pada jembatan penyeberangan jalan pun sangat teratur. Tidak ada yang boleh berdiri berlama-lama dijembatan tersebut, agar semua teratur dan sesuai fungsinya. Ada petugas yang mengawasi arus para pemakai jembatan penyeberangan. Saya tahu hal ini karena saya sempat foto diatas jembatan penyeberangan jalan, dan saya diawasi..he..he.


7. Lucunya, di sana pun teratur sekali saat kita memakai tangga berjalan di dalam berbagai gedung. Semua yang hanya berdiri dan berjalan pelan harus dijalur kiri. Jalur kanan harus dikosongkan bagi orang yang terburu-buru dan perlu berjalan cepat. Saat di Jakarta, saya bawa kebiasaan tersebut agar orang yang ingin berjalan lebih cepat tidak terhalang.


8. Petugas yang mengawasi tata tertib selalu tersebar dimana-mana, apakah itu untuk mengawasi orang yang merokok dan sebagainya. Namun rata-rata semua orang patuh bukan hanya karena takut ditangkap, tapi mereka memang sudah terbiasa disiplin. Dan rasanya terasa sekali dengan keteraturan tersebut yang menikmati juga akhirnya masyarakat itu sendiri. Mereka semua bersatu untuk tertib. Apa kita punya kesadaran seperti itu?


9. Berjalan kaki dan menaiki kendaraan umum di sana aman sekali. Saya senang sekali berjalan kaki dan menaiki kendaraan umum disana. Karena peraturan berlaku, kesadaran masyarakat untuk menjaga ketertiban sangat tinggi dan memang tata kota serta sarana dan fasilitas yang baik dan dijaga baik, oleh semua pihak, baik masyarakat dan pemerintah.


10. Bahkan saat saya berdesak-desakan di kereta bawah tanah, semua yang berdesakan tidak ada yang egois, dalam arti semua mengerti bahwa nasib yang berdesakan semua sama. Tidak ada tindakan egois yang mengesalkan dan merugikan satu sama lain. Jadi berdesakan dalam kendaraan umumpun penuh dengan keteraturan yang tidak egois. Jadi walaupun berdesakan, tidak ada rasa kesal, dan tetap bisa dinikmati.


11. Masyarakat Jepang saat menunggu apapun di mana saja pasti membaca buku. Ini membuat saya kagum walaupun saya sudah tahu itu sejak lama. Kesadaran dan kecintaan literasi sangat tinggi, hingga sudah menjadi kebiasaan masyarakat . Saya lihat ini di mana-mana, bahkan di kendaraan umum sekalipun mereka membaca. Kalau kita bisa meniru kebiasaan mereka untuk suka dan terbiasa membaca, bukan saja diri kita yang maju, pasti negara kita juga maju.


12. Tidak ada macet seperti di Jakarta. Karena semua sistem lalu lintas bekerja dengan baik, kerjasama masyarakat dan pemerintah yang baik, akhirnya kemacetan bisa dihindari. Kita kesampingkan dulu ya, mengenai fasilitas pemerintah. Kalau masyarakat ada kesadaran disiplin dan tertib pasti kondisi jalanan setidaknya lebih baik. Namun saya harus akui salah satu penyebabnya, seperti Jakarta memang over populated, nah ini masalah lain lagi yang harus dihadapi negara. Namun sebagai masyarakat, kita punya porsi untuk bisa membuat perbaikan yaitu dengan berlalulintas secara disiplin, menjaga ketertiban dan keamanan bersama.


13. Tidak ada yang main serobot saat di jalan. Betapa menikmatinya saya dijalan saat berada di sana. Beda sekali kondisi batin jadinya jika dijalan kita teratur dan aman.


14. Semua bergerak dengan sunyi. Ya benar: sunyi. Karena masyarakatnya sudah mempunyai kebiasaan disiplin, tertib dan teratur, jadi dalam lalu lintas pun tidak ada yang harus ngotot, tidak ada yang harus panjang lebar dijelaskan, tidak ada kemarahan/frustasi yang timbul dalam berlalu lintas. Semua tertib, teratur dan sunyi, mematuhi dengan tertib. Masyarakat disana nampaknya sudah mengerti bahwa keteraturan dan ketertiban itu akan membuat hidup jadi lebih mudah.


15. Perjalananpun serba terukur waktu tempuhnya, jadi jika kita harus berada disuatu tempat, waktunya bisa tepat. Pada saat saya naik keretapun ada petunjuk lama waktu tempuh dari satu titik ke titik lain, dan waktu tersebut sangat akurat. Bayangkan, andaikan negara dan masyarakat kita bisa punya sistem seperti itu, betapa banyak kesuksesan hidup yang tidak tertunda. Namun bagaimanapun semua harus dimulai dari manusianya, dari kita sendiri. Kita tidak bisa hanya menuntut perbaikan jika tidak memperbaiki tingkah laku kita dalam menciptakan ketertiban berlalu lintas.


Banyak sekali yang saya pelajari hanya dalam waktu singkat berada di Tokyo, dan saat saya kembali ke Jakarta, saya jadi bisa membawa pelajaran penting yang saya dapat dari masyarakat Jepang. Kita bisa selalu belajar dari orang lain dan jika itu membuat perbaikan kualitas kehidupan pada diri kita, mengapa tidak kita ubah kebiasaan-kebiasaan buruk yang memang sudah tidak sesuai.

Perubahan dimulai dari diri kita, sekarang juga. Berubah yuk!

Terimakasih untuk negara Jepang yang memberi saya banyak sekali pelajaran kehidupan.


Lots of love from Indonesia.


Sumpah..sampai kapanpun gue bakal suka sama negara ini!!!!
Suatu saat nanti gue pasti bisa kesana...
Amiin..