Tuesday, March 20, 2012

Pelajaran Hari Ini Tentang Organisasi

Hati-hati berbicara, kerna jika tidak hati-hati bisa salah persepsi..

Bener. Bener banget. Dan alhamdulillah hari ini gue belajar banyak mengenai "kondisi diluar" seperti apa. Mungkin beberapa hari ini betul-betul hari yang membutuhkan pemikiran keras, emosi ga terkontrol, dan kalau ga kuat yaaa nyerah.

Sayangnya, gue bukan seperti itu dan akan mau seperti itu.

Berdasarkan dari apa yang gue alami akhir-akhir ini mengenai organisasi, nggak tahu kenapa tangan gue gatel banget buat nulis unek-unek gue. Lagi-lagi gue nggak mau berteori. Ini "pure" banget buat belajar bersama, diterima ataupun ga, silahkan.

No judge for someone, groups, team, and everything. Just, "c'mon, we learn together about this!"

Organisasi itu ga sekedar teori dari para ahli aja, tapi ada hal-hal penting yang "sebaiknya" kita lirik.

1.
Gue setuju, sangat setuju banget dengan kata-kata dosen gue. Beliau pernah bilang "Buku-buku tentang kepemimpinan sampai sekarang masih dicari, masih dipelajari oleh orang-orang. Tapi kenyataannya, memang menjadi seorang pemimpin bukan hal yang mudah bagi setiap orang. Tetapi, jika dia berhasil menjadi pemimpin, dia akan dikenang, bahkan sepanjang masa"

Ya, jadi pemimpin itu ga mudah. Dimana seorang pemimpin harus MAU mendengar bawahannya, MAU bersikap demokratis memberikan kesempatan bagi bawahannya berpendapat dan mencoba mem-mix-kan menjadi suatu keputusan bersama, BERANI mengambil resiko dari setiap keputusan yang ditetapkan ASAL tetap perhatikan tujuan dan feedback untuk bawahannya (jangan bawahannya kena sial dari keputusan dia), RELA memberikan waktunya hanya sekedar tahu masalah organisasinya, BUKAN yang selalu menganggap dia yang paling benar sehingga menyalahkan orang lain dan mencoba mencari cara buat menutupi kesalahannya tapi justru mau belajar dari kesalahannya itu.

Tau kan sifat Rasulullah? Sidiq (Benar), Fathonah (Cerdas), Tabligh (Menyampaikan), dan Amanah (dapat dipercaya).
Tidak akan ada yang bisa mengalahkan pemimpin terhebat sekaliber Nabi Muhammad SAW, tapi boleh dong kalau berpanutan sama beliau? Bahkan disarankan malah.

2.
Kata dosen gue lagi nih. Ada Filosofi kodok/katak. Dimana seekor katak dicemplungin ke panci berisi air panas dan akibatnya? Si katak loncat dong. Tapi coba kalo si katak ditaro dulu di panci dengan isi air dingin, kan dia ga kaget tuh, malah seneng bisa main-main air dulu, lama-lama baru dihangatkan airnya, hingga akhirnya si katak ga sadar kalau dia lagi "dimasak".

Intinya gini. Budaya organisasi ga akan bisa diubah dengan cara "perubahan keseluruhan dan mendadak", yang ada malah menimbulkan ketidaknyamanan sama pengurus atau anggotanya dan akibatnya? Tahu lah yaaa..
Yang seharusnya dilakukan itu, lakukanlah perubahan budaya sedikit demi sedikit. Perlahan-lahan tapi pasti. Supaya semua ga secara langsung merasakan perubahan secara drastis dari biasanya. Ada lho orang yang rentan sama perubahan drastis dan itu biasanya berdampak (dalam organisasi) sama kinerjanya dia.

3.
Lagi-lagi kata dosen gue, Ada 4 tipe pemimpin dan bawahan. Nih urutannya.
1. Pemimpin yang semangat, bawahan juga semangat
2. Pemimpin yang semangat, bawahan ga semangat
3. Pemimpin ga semangat, bawahan semangat
4. Pemimpin ga semangat, bawahan juga ga semangat.

Maksudnya? Iya, kalau pemimpinnya semangat buat menciptakan hal-hal untuk mencapai visi misi si organisasi ditambah bawahannya juga semangat, pasti kerja bakalan cepat dan kemungkinan berhasil lebih besar. Toh kedua-duanya semangat. Kalaupun gagal, sedihnya nggak berlebihan. Yaaa lagi-lagi karena ngerjainnya bareng-bareng.

Terus kenapa poin kedua kayak gitu? Pemimpin megang peranan penting banget di organisasi. Kalau bawahannya ga semangat tapi ketuanya semangat, setidaknya akan punya kesempatan kegiatan bisa cepat terselesaikan karena keputusan yang menetukan kan pemimpin. Tapi coba kalo pemimpinnya yang nggak semangat tapi bawahannya semangat? Dikala bawahannya udah semangat banget merancang suatu hal dan yakin ini bagus banget buat visi misi organisasi itu sendiri, tapi si pemimpin ga semangat bahkan apatis. Ya udah, ke laut aja lo.

Apalagi yang terakhir. Satu kata dari gue,"DIE".

4.
Sebenernya sih kata-katanya gini.
Kesuksesan perusahaan ditentukan dari 4 hal :
1. Knowledge
2. Ability
3. Attitude
4. Aptitude
Tapi menurut gue, ini ga mesti buat perusahaan aja ah. Buat mencapai kesuksesan, setiap orang harusnya punya keempat hal ini.
Orang pinter aja ga cukup tanpa ketiga hal yang dibawahnya. Tapi dia juga harus punya keterampilan lain, mampu bersikap dan bertindak yang baik terhadap orang lain, bahkan memiliki kepekaan tersendiri buat orang lain.
Itulah mengapa banyak orang Indonesia pinter-pinter tapi tingkahnya kacau. Merasa paling oke dan memandang rendah orang lain. Begitu juga dengan organisasi, sepinter apapun kita tapi ketika bersosialisasi sama orang, ga ada salahnya dan ga merugikan diri sendiri juga kan dengan bersikap sopan?

5.
Agak mirip di atas, kata dosen gue lagi nih,
"Orang pinter itu di Indonesia banyak, yang aktif, pinter berorasi banyak sekali. Tapi untuk yang peka sama sekitarnya. Jarang."

Iya juga sih bu. Rasa peka satu sama lain dari masyarakat kita kurang. Dan ga terkecuali di organisasi. Terkadang sibuk aja sama divisinya sendiri. Atau sibuk aja sama "kewajiban" perorangan masing-masing. Ga peduli dengan divisi lain, ga peduli dengan kondisi di luar sana, dsb. Dan bener juga, sudah seharusnya tradisi kayak gini dimusnahkan.

6.
Di organisasi yang lebih penting adalah bagaimana menciptakan kenyamanan bagi pengurus+anggotanya do organisasi itu dibandingkan harus menghukum satu sama lain.

Ngerti lah ya maksudnya apa? Haha..

7.
"Ada 2 pilihan utama dalam kehidupan, yaitu menerima kondisi apa adanya atau menerima tanggung jawab untuk mengubah kondisi tersebut"

Kalau ada kesalahan, organisasi yang bijak, pemimpin yang bijak, pengurus yang bijak pasti pilih pilihan yang kedua. Seberat apapun kesalahan yang dilakuin, yaa harus tanggung jawab. Kalau kata orang nih ya, enak ga enak yaa emang ga enak. Salah tuh kalau ada yang bilang, enak nggak enak yaaa enak-enakin.

8.
Lakukanlah semua kewajiban dari organisasi bukan karena TAKUT tapi karena sadar bahwa ini ORGANISASI saya dan saya harus MENDUKUNG sepenuhnya.

Bener deh, tingkah yang kayak gini nih ya nggak banget. Kalau (lagi-lagi) kata dosen gue justru hal karena TAKUT itu yang menyebabkan orang bekerja dibawah standar. Tapi coba kalau dari masing-masing introspeksi diri, kita mau organisasi buat apa sih? Plis, masuk organisasi juga bukan buat nge-babu juga kali yaa. Atau ikut organisasi bukan buat SIAP menerima hukuman setiap saat. Tapi sadar kalau ikut organisasi yaa menjalankan visi-misi dan mendukung setiap kegiatan yang berkaitan dengan visi-misi tersebut.

Masih banyak sih ya.. sementara segini dulu. Sudah malam dan besok gue harus kuliah pagi-pagi layaknya anak sekolahan. Jadi..

Terakhir dari gue,

"Saya sering salah. Tetapi saya hanya bersedih sebentar, karena kesalahan adalah tanda bahwa saya bisa segera benar. Setelah itu saya menjadi tegar kembali dan bersyukur karena menjadi pribadi yang lebih kuat dan sigap bagi kemungkinan salah berikutnya" (Mario Teguh)

Ya, siapapun dia, gue, lo, kalian, ibu-bapak, dosen, para ahli pasti punya salah. Ga ada yang kagak punya salah, tapi bagaimana caranya supaya kesalahan itu jadi pembelajaran dan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dan siap untuk kemungkinan salah yang lainnya.

Night! :)






Monday, March 12, 2012

Tugas Perilaku Konsumen 2

Kuliah Perilaku Konsumen, 8 Maret 2012

Dari 2 bab yang dibahas, yaitu Bab Konsep Diri dan Pola Konsumsi dan Bab Pengolahan Informasi dan Persepsi Konsumen, mungkin lebih menarik bab yang kedua ya.

Alasannya ada dua (yang jujurnya), 
1. Karena bahannya lebih menarik, dan
2. Karena itu bab tugas Power Point saya, jadi lebih tambah memperdalam saja sih sebenarnya. Hahaha.

Oke, diulang lagi deh mata kuliahnya biar tambah "Wow" di otak tapi dengan bahasa "saya" yang mudah-mudahan bisa dimengerti dan tidak menimbulkan persepsi yang berbeda dengan ilmu yang dikasih Pak Ujang kemarin. Satu lagi deh, semoga pas UTS kebanyakan soal yang keluar tentang bab ini. :p



BAB V. PENGOLAHAN INFORMASI DAN PERSEPSI KONSUMEN

Intinya begini. Setiap manusia pasti setiap hari bahkan setiap waktunya, menerima ratusan bahkan lebih rangsangan (atau bahasanya disini stimulus) yang ditujukan ke panca inderanya. Seperti, mendengar musik, melihat kejadian-kejadian menarik, menghirup aroma-aroma tertentu, dan tidak terkecuali informasi iklan.

Tapi kenyataannya, dari ratusan stimulus itu tidak semuanya bisa disimpan dalam ingatan, karena adanya proses pengolahan informasi dalam otak manusia.

A. Pengolahan Informasi dan Persepsi
Ternyata, menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) dan mengutip dari pendapat William McGuire, Pengolahan Informasi itu ada lima tahap, yaitu:
1) Pemaparan (exposure)
2) Perhatian (attention)
3) Pemahaman (comprehension)
4) Penerimaan (acceptance)
5) Retensi (retention)

Coba dibahas ya satu-satu.


1) Pemaparan (exposure)
Pemaparan merupakan tahap pertama dari proses pengolahan informasi. Ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh para pemasar untuk menyampaikan stimulus kepada konsumen. Bagaimana caranya? Bisa melalui iklan, kemasan, merek, dan hadiah.

Pada saat ini, stimulus akan dirasakan oleh panca indera manusia dan akan menimbulkan yang namanya sensasi. Jadi, sensasi itu merupakan respon langsung dan cepat dari panca indera terhadap stimulus yang datang.

Kalau menurut di bukunya sih, contoh sensasi itu misalkan Konsumen yang tinggal di Jakarta akan terbiasa mendengarkan berbagai bunyi kendaraan yang keras, baik dalam kondisi beraktivitas maupun saat tidur sekalipun.
Ternyata, sensasi itu dipengaruhi oleh dua hal juga, yaitu.

a) Ambang Absolut
Merupakan jumlah minimum intensitas atau energi stimulus yang diperlukan oleh konsumen agar dia merasakan sensasi. Bisa dikatakan juga sebagai titik dimana seorang konsumen itu merasakan perbedaan antara "ada" dengan "tidak ada" dari suatu stimulus.

Contohnya, seorang kosnumen bisa melihat dan membaca merek suatu produk di billboard ukuran tulisan 30 cm mungkin dari jarak 200 meter, sedangkan konsumenlainnya bisa melihat itu dalam jarak 100 meter. Dan angka 200 meter-100 meter itulah yang disebut ambang absolut bagi konsumen.

Terkadang, konsumen memperoleh stimulus dengan intensitas yang sering dan sama. Pada awalnya, mungkin akan menarik perhatian konsumen, akan tetapi selanjutnya akan menimbulkan sensory adaptation atau adaptasi terhadap stimulus tersebut.

Konsumen mungkin akan merasa bosan dengan iklan yang terus menerus muncul dan dilihat mereka. Nah, inilah yang disebut dengan advertising wearout. Kemudian, konsumen akan lebih selektif nih dalam memilih stimulus mana yang akan dilihatnya, proses ini disebut selective exposure. Nah, ini lagi-lagi kebiasaan konsumen, kalau misalkan lagi menonton televisi pasti keseringan untuk mengubah-ubah saluran (channel) televisinya atau biasa disebut Zapping. Dengan kebiasaan-kebiasaan konsumen seperti sensory adaptation, advertising wearout, selective exposure, dan zapping inilah yang mendorong para pengiklan untuk lebih kreatif dalam merancang komunikasi pemasaran berbagai macam produknya.

Kalau dibukunya, contoh pengiklan mensiasati iklan produknya dari kebiasaan konsumen itu ada 3 cara, yaitu.
1. Meningkatkan intensitas stimulus
Misalkan ketika ada acara televisi yang menayangkan pertandingan olahraga seperti tinju, sepakbola, bulu tangkis, dan lainnya, biasanya hanya ada satu atau dua macam produk yang beriklan selama acara berlangsung. Berulang-ulang dimunculkan dan terkesan seperti sponsor acara ini hanya dari perusahaan produk itu saja. (Hahaha..)
2. Mengurangi intensitas stimulus
Misalkan ada iklan yang benar-benar singkat sekali atau bahkan tanpa suara. Contohnya iklan 3 yang lama, iklan ini cukup menampilkan dengan kata-kata "Mau?" dan logonya.
3. Membuat variasi stimulus
Misalkan iklan yang dibuat beberapa versi. Seperti iklan yang baru-baru membooming nih. Iklan kartu AS yang versi "Kimmy dan pacarnya". Ada beberapa versi dan justru menyebabkan konsumen menjadi tertarik dan menunggu versi iklan yang seperti apa lagi dari kelanjutan iklan AS tersebut.

2. Ambang berbeda
Merupakan batas perbedaan terkecil yang dapat dirasakan antara dua stimulus yang mirip. Konsep ini juga disebut The Just Noticeable Difference Threshold (JND). Konsep JND ini digambarkan dengan, apabila produsen ingin menurunkan harga produknya, berapa harga ynag harus diturunkan sehingga konsumen dapat merasakan adanya penurunan harga. Begitu pula dalam hal kenaikan harga.


2) Perhatian (attention)
Ini merupakan tahap kedua dari proses pengolahan informasi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa tidak semua stimulus dapat diterima setiap manusia. Karena itulah, konsumen menyeleksi stimulus atau informasi mana yang akan diperhatikannya dan akan diproses lebih lanjut. Prosesnya dinamakan perceptual selection. Karena adanya perceptual selection ini, produsen harus berupaya merebut perhatian konsumen agar membaca, melihat, dan mendengarkan apa yang dikomunikasikan oleh para pemasarnya.

Ada dua faktor utama yang mempengaruhi perceptual selection yaitu.
a) Faktor Pribadi
Merupakan karakteristik konsumen yang muncul dari dalam diri konsumen. Faktor ini berada diluar kontrol pribadi. Ada dua hal, yang pertama adalah motivasi dan kebutuhan kosnumen. Misalnya begini, kalau kosnumen merasa lapar, biasanya akan cepat sekali memperhatikan dan menangkap stimulus yang berkaitan dengan makanan, seperti aroma makanan atau restoran yang ditemuinya. Konsumen akan secara sengaja memberikan perhatian kepada stimulus yang akan memberikan solusi terhadap apa yang dibutuhkannya. Inilah yang disebut voluntary attention.
Faktor lainnya adalah harapan konsumen dipengaruhi oleh pengalaman masa lalunya.

b) Faktor Stimulus
Yang ini ada beberapa jenis daya tarik untuk membuat konsumen terhadap produk tersebut.

(a) Ukuran (size)
Biasanya semakin besar ukuran stimulus akan menarik perhatian konsumen. Seperti billboard yang ada di jalan raya. Semakin besar, akan semakin menarik untuk dilihat konsumen.



(b) Warna (Color)
Iklan yang menampilkan beraneka warna akan menarik perhatian lebih besar dibandingkan dengan iklan yang hanya berwarna hitam-putih.




(c) Intensitas 
Stimulus yang lebih besar seringkali menimbulkan perhatian yang lebih besar. Suara yang lebih besar, durasi iklan TV yang labih lama, dan frekuensi yang sering adalah beberapa contoh dari intensitas stimulus.

(d) Kontras (contrast)
Terkadang terdapat pula iklan yang kontras dengan latar belakang seringkali menarik perhatian yang lebih baik.

(e) Posisi (potition)
Biasanya iklan yang diletakkan di halaman pertama majalah akan lebih menarik perhatian dibandingkan letak pada halaman-halaman berikutnya. Atau letak iklan di sebelah kanan akan lebih diperhatikan dibandingkan disebelah sisi kiri majalah/surat kabar.

(e) Petunjuk (Directionaly)
Mata konsumen lebih tertuju pada stimulus yang diarahkan oleh suatu petunjuk. Misalnya penggunaan arah untuk menunjukkan lokasi suatu restoran, atau mungkin iklan seperti ini yang secara tidak langsung menunjuk ke arah produknya.


(f) Gerakan (Movement)
Stimulus yang bergerak akan menarik perhatian konsumen dibandingkan yang diam. Seperti billboard di malam hari dengan lampu kelap-kelip atau nama yang bergerak disana.

(g) Kebauran (novelty)
Yang ini, biasanya iklan-iklan yang menimbulkan rasa penasaran dan keingintahuan dari konsumen. Misalnya, dengan kata-kata "Tunggu tanggal mainnya" atau seperti iklan provider 3 yang hanya menampilkan satu kata "Mau" dalam promosinya.


(h) Isolasi (Isolation)
Konsep ini disebut dengan white space dimana iklannya itu latar belakangnya putih dan produknya cuma ada ditengah-tengah dengan kata-kata yang singkat pula. Kurang lebihnya seperti ini mungkin.



(i) Stimulus yang disengaja ("Learned" Attention-Inducing Stimuli)
Kalau ini, biasanya orang lebih cepat menerima stimulus seperti telepon dan bel rumah. Orang akan cepat berekasi terhadap hal-hal tersebut

(j) Pemberi pesan yang menarik (Attractive Spokesperson)
Misalnya, para pemasar lebih suka menggunakan brand ambassador artis-artis selebriti untuk menarik perhatian konsumen. Seperti dalam iklan parfum yang dibintangi oleh Avril Lavigne ini.


(k) Perubahan gambar yang cepat (Scene Changes)
Iklan di TV menampilkan banyak gambar dalam waktu yang sangat singkat. Ini akan menimbulkan aktivitas otak secara tidak sengaja dan akan menarik perhatian konsumen.

3. Pemahaman (comprehension)
Di tahap ini konsumen mengartikan atau menginterpretasikan stimulus. Konsumen cenderung melakukan pengelompokan stimulus, sehingga memandangnya sebagai satu kesatuan. Inilah yang disebut dengan perceptual organization
Ada 3 prinsip dari Perceptual Oganization ini.
1. Gambar dan Latar Belakang (Figure and Ground)
2. Pengelompokkan (Grouping)
3. Closure 

4. Penerimaan (acceptance)
Pada tahap ini, setelah konsumen melihat stimulus, memperhatikan, dan memahami stimulus tersebut maka sampailah kepada satu kesimpulan mengenai stimulus atau objek tersebut. Inilah yang disebut sebagai persepsi konsumen terhadap objek tersebut atau citra (images) produk.

5. Retensi (retention)
Retensi itu merupakan pemindahan informasi ke memori jangka panjang. Memori itu ada 3 sistem penyimpanan, yaitu sensory memory, short-term memory, long-term memory.

(a) Sensory Memory
Merupakan tempat penyimpanan informasi sementara. Penyimpanannya pun hanya berlangsung secara singkat (kurang dari satu detik). Misalkan, ketika melewati restoran dan menghirup aroma makanan yang lezat, penciuman ini ditransfer ke sensory memory dengan sangat cepat untuk diproses lebih lanjut.

(b) Memori Jangka Pendek (Short-Term Memory)
Memori jangka pendek adalah tempat penyimpanan informasi untuk waktu yang terbatas dan memiliki kapasitas terbatas. Lama penyimpanannya adalah kurang dari 30 detik.

(c) Memori Jangka Panjang (Long-Term Memory)
Merupakan tempat menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lama dan memiliki kapasitas yang tidak terbatas. Long-term memory menyimpan informasi secara permanen.

Rehearsal adalah kegiatan mental konsumen untuk mengingat-ingat informasi yang diterimanya dan menghubungkanya dengan informasi lainnya yang sudah tersimpan di memorinya. Sedangkan Encoding merupakan proses untuk menyeleksi sebuah kata atau gambar untuk menyatakan suatu persepsi terhadap sebuah objek.

Setelah konsumen menyimpan informasi di dalam long-term memory, maka suatu saat ia akan memanggil kembali atau mengingat informasi tersebut untuk dipakai sebagai pertimbangan mengambil keputusan. Tetapi masalah utama yang dihadapi para pemasar adalah konsumen tidak bisa mengingat semua informasi yang ada dalam memorinya (forgetting). Akibatnya konsumen mungkin tidak bisa mengingat merek, iklan, atau produk yang dipasarkan. Pemasar harus melakukan berbagai upaya dalam program komunikasinya untuk meminimalkan lupa konsumen tersebut. Salah satunya adalah dengan cara menayangkan iklan secara rutin.

***

Begitulah yang saya ingat dan meskipun masih nyontek-nyontek lagi sama bukunya. Mungkin kalau mau lebih lengkap lagi bisa baca buku Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran PT. Ghalia Indonesia, Bab V. Pengolahan Informasi dan Persepsi Konsumen. :)


***
  • Della Nurshanti
  • Class of Consumer Behavior February 2012
  • Department of Management
  • College of Economic and Management
  • Class note based on Ujang Sumarwan 2011
  • Consumer Behavior : Theory and Marketing Application (Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran) PT Ghalia Indonesia

  • Department of Family and Consumer Sciences
  • College of Human Ecology
  • Bogor Agricultural University
  • Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen - Fakultas Ekologi Manusia - Institut Pertanian Bogor

Link to :





Tuesday, March 6, 2012

TEAM atauuuu ???

Ga tau deh, apa ini karena pengaruh gue pernah kuliah dengan mata kuliah Perilaku Organisasi atau emang gue lagi "sadar" aja pemikirannya.

Intinya gini, organisasi yang baik itu adalah menerapkan kerja tim,bukan kerja kelompok.

Sepintas, emang beda sih antara kata "kerja tim" dengan "kerja kelompok".
Beda banget malah.

Cuma itu kan baru sepintas aja, ga tau kan maksudnya apa?

*berasa gue tau aja*

Nggak, nggak. Gue ga mau berteori. Berteori itu cukup buat Bapak Dessler, Gary Amstrong, Schiffman dan Kanuk, Mankiw, Stephen Robbins, dan Bapak-Bapak hebat lainnya itu.
*thanks buat kalian semua, berkat kalian aku bisa jadi mahasiswi berprestasi dengan nilai nggak berprestasi sama sekali*

Tapi gue suka "menganggap" penting dari kata-kata Pak Stephen Robbins itu.
*Nggak tau juga sih itu kata-kata si Stephen Robbins atau siapa, tapi yang pasti buku Perilaku Organisasi gue pengarangnya beliau"*

#payee luu#

Bener banget kalo semua organisasi, ga cuma sekedar organisasi skala kecil macem OSIS, BEM, bahkan ROHIS sekalipun; skala menengah seperti LSM, dan lainnya; hingga skala besar seperti DPR dan konco-konco nya  harus bekerja secara tim sepenuhnya.
*jadul banget ya bahasa gue? Konco..HAHA*

Yup, sebenarnya inilah jeleknya organisasi zaman sekarang, terutama di Indonesia. Teori mereka pada bener, maksudnya mereka pinter dan tahu kalau yang namanya organisasi tuh harus mencapai visi misi dan nanana lainnya. Mereka juga tahu, yang namanya ikut organisasi yaa harus punya komitmen yang besar, komitmen yang tinggi, dan nananana lainnya juga.

Tapi cuma sampai segitu.

Mereka selalu mengandalkan kata-kata "Kerja Bareng-bareng karena organisasi ini yang menentukan sukses atau nggak nya yaa kita". Mereka juga berkoar-koar akan "Pentingnya kebersamaan dalam menyukseskan setiap program kerja, blahblahblahnananana". Dan masih banyak lagi.

Yeah, itu betul. Banget malah.
Tapi... pemikiran mereka masih sebatas itu.

#gaya luuu..kayak tau aja#

Sebenernya sih gue juga nggak tau. Kan gue udah bilang, gue mahasiswi berprestasi tapi nilai gue nggak ada prestasi-prestasinya sama sekali.
Bentar..bentar, kayaknya gue nulis ini, jatohnya kayak "berteori" ya?

#zzzzzzzzzzttttttttttt#

Nggak, gue cuma mau berbagi "pemikiran" doang kok.

Begini, menurut gue, emang bener yang namanya suatu organisasi itu harus berpatokan sama visi misi yang udah direncanakan di kepengurusan itu dan melaksanakan program kerja yang mendukung visi misi tersebut. Tapi, hanya sekedar kerja bareng itu, nggak jelas.

Kerja bareng bukan kata yang pas buat suatu organisasi.

Bener kata Pak Stephen Robbins, organisasi itu kerja tim bukan kerja kelompok. Kalau kerja kelompok hanya sekedar ngerjain tugas, kewajiban dan.. udah.
Goal nya cuma buat "nyelesain tugas dengan sebaik-baiknya".
Tapi kalau kerja bareng, gue rasa juga kurang. Karena pemikiran orang dengan kata-kata "kerja bareng" yaaa ga jauh beda dengan kerja kelompok atau gotong royong atau apapun itu lah yang menunjukkan "bersatu kita teguh bercerai kita ke Pengadilan Agama"

Tapi kalau dengan kata "kerja tim" otonmatis" lebih dari sekedar hanya bertujuan visi misi aja.
Komitmen juga, integritas juga, dan PEKA juga.
Apalah arti komitmen, integritas, tanggung jawab tapi tanpa PEKA baik buat lingkungan intern maupun eksternnya.

Gue pikir *sok mikir lo*, komitmen orang, integritas orang, ga terpaku dengan rajin hadirnya dia AJA.
Ada kata aja lho disana.
Tapi lebih berarti ketika komitmnen orang, integritas dan nananasollasido nya itu diganti dengan PEKA.
Gue rasa satu kata itu udah berarti banget lho.

Peka itu..
Ketika program kerja divisi lain kita ikut mensukseskan dan membantu mereka mengurangi kekurangan dan melebihkan kelebihan.
Peka itu..
Ketika ada rapat, satu orang berbicara yang lain harus menyimak dan bisa merasakan bagaimana seandainya kalau kita berbicara tapi ga didengerin orang lain.
Peka itu..
Ga ambil keputusan dengan gegabah dan mentah-mentah, tapi tanya juga pendapat orang lain dan mencoba peduli dengan pemikiran orang lain.
Peka itu..
Ketika satu orang ga hadir rapat atau kegiatan, patut dipertanyakan tapi BUKAN menyalahkan.
Peka itu..
Menghargai setiap alasan orang lain, tapi TIDAK MENERIMANYA secara mentah-mentah.
Peka itu..
Peduli ketika pengurus atau divisi ada masalah internal.
Peka itu..
Ketika kita mampu peduli dalam hal apapun untuk MENCIPTAKAN kenyamanan tidak hanya buat diri sendiri tapi untuk orang lain di organisasi itu.
Peka itu..
Ketika kita bisa merasakan pemikiran dan perasaan pengurus yang satu dengan yang lain.
Peka itu..
Ketika kita bisa paham dengan permasalahan dunia luar dan menjadikan bahasan menarik untuk dicarikan solusi oleh organisasi kita.
Peka itu..
Tidak memaksakan pemikiran dan pendapat sendiri tapi juga menyertakan pemikiran dan pendapat orang lain.
Peka itu..
Tidak hanya berfokus pada KEBERHASILAN menjadi tujuan utama semata, tapi berfokus juga pada KEMAMPUAN yang memang dipunyai kita.
Peka itu..
Mawas diri, optimis, berusaha realistis, tapi tidak mendzhalimi satu sama lain bahkan diri sendiri.

Dan masih banyak lagi.

Nggak mudah emang. Siapa bilang sih itu semua mudah?
Setiap orang punya kepribadian yang berbeda-beda, sikap, dan perilaku yang berbeda-beda. Tapi..

Justru itulah yang menjadi TUGAS organisasi yang paling utama.

Menyatukan setiap pemikiran, perilaku, nananasollasido nya menjadi sebuah BENTUK NYATA untuk pihak luar (bisa sekolah, universitas, negara, dunia) dan pastinya sesuai dengan visi misinya organisasi itu.

Kerja tim ideal yaa seperti itu.
Dan sejauh ini.. Gue baru merasakan kerja tim yang ideal cuma 2 kali.
Pertama pas gue organisasi ROHIS waktu gue SMP kelas 2.
dan Kedua pas gue MPK-OSIS waktu gue SMA kelas 1 (gak sih, waktu itu gue di MPK tapi efek OSIS nya ikutan kerasa loh di MPK).
Yaaa,,kita nyaman banget di organisasi itu.

Rasa nyaman di organisasi bukan berarti itu organisasi ga punya masalah ya.

Pasti yang namanya masalah itu ada, tapi yang gue suka dari keduanya itu yaaa PEKA nya itu ditunjukin banget. Kita nyaman ada disana, ga ada jarak antara yang memimpin dengan yang dipimpin. Ga ada istilah "gue udah lama di organisasi ini, lo masih baru" dan sebagainya.

Kita nyaman aja berkerja sama meskipun pasti terkadang ada selisih pendapat tapi...

Organisasi yang baik seperti itu pasti menimbulkan rasa "semangat" dan "kangen" buat kumpul terus. Berasa rumah. Rasanya curhat sama mereka itu ga masalah. Dan pastinya bisa saling mengingatkan dan menyemangati satu sama lain buat mencapai visi misi organisasinya itu TANPA harus menjudge dan menyalahkan.

Sama satu lagi, gue suka sama Dosen gue yang memberikan singkatan, kalau TEAM itu adalah
T : Target
E : Earn
A : Any
M : ore
Yaaa, ga cuma satu hal aja yang bisa kita dapatkan dengan tim itu, tapi banyak banget. Kalau kita juga bisa memanfaatkannya.

Jadi kangen kalian dan ngumpul bersama.. :)

Saturday, March 3, 2012

Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

Sesi curhat nih ceritanya..
Lagi-lagi curhat dan semoga pada ga sebel baca curhatan gue.
Hmm.. Sebenernya dibilang curhat juga ga sih. Lebih tepatnya berbagi kisah..

#haha..maksa lu del!#

Kemarin itu, tanggal 27 Februari 2012..
#gue tau kali del, kemarin tanggal segitu#

Bukaaaannn,, ini pembukaan..

Jadi ceritanya, gue tepar banget nih hari Minggunya, meskipun gue tau buat hari Senin ada tugas bikin apalah itu proposal  *sok sibuk* buat organisasi gue. Gue mencoba bikin semampu gue dengan sisa-sisa kekuatan jiwa raga dan harta benda buat negrjain tuh proposal. Dan walhasil gue cuma bisa mengerjakan 1 proposal dari 5 yang disuruh.
Dan molor lah gue dengan nyenyak, tanpa dosa dan bersalah dengan tugas kuliah Analisis Pengembangan Jabatan gue *untungnya tugas kelompok* yang entah nasibnya gimana. Sebenernya gue merencanakan bangun jam 2 pagi, dan menyetel alarm di HP gue sebelum bobo.

Gue pikir gue mampu buat bangun jam 2, tapi..
Sayup-sayup gue mendengar suara adzan..
WTF!!!! Jam berapa nih????
Gue buka HP gue, cek kenapa alarm gue ga nyala..
Sumpah serapah keluar dari bibir gue meskipun kesadaran akibat bangun tidur belum sepenuhnya...

GUE SALAH NYETEL ALARM, MEEENNN!!!
Lo tauuuu?? Tau ga looooo?
*narik kerah baju*
GUE NYETEL JAMNYA BUKAN JAM 02.00 TAPIIII...
JAM 14.00!!!!!
Demi apapun gue gak tau yang ada dipikiran gue.. Ahamdulillah sejujurnya SD gue ga nyogok kok..
Dan kesialan dan penderitaan bertubi-tubi mulai datang dalam hidup gue.
Gue liat jam, masih jam 05.00, masuk kuliah jam 08.00. Masih ada 2 jam lagiiii..

Nyantai kah gue kayak di pantai?

Ada SMS masuk, dan isinya..

Bukan sms minta pulsa kok.. TAPI INI LEBIH MEMBEBANI HIDUP GUEEEE!!!

Intinya,"proposal dikirim ke email paling lambat jam 07.00 pagi yaaa.."

Riang sekali isi smsnya.. SAYANGNYA GAK SAMA SEKALI BUAT HATI GUE RIANGGG!!!

Otak gue berhenti bekerja, bengong tak berdaya, dan..
Gue dengan pasrahnya SMS temen gue kalo kemungkinan gue bolos kuliah. Mesipun, HELLOOOOOO, mungkinkah gue bisa mengirimkan nya tepat jam 7 sedangkan saat itu nyawa gue pun belum sepenuhnya terkumpul????

Say sorry for my mother karena gue ga kuliah hari itu.. Gue pasrah se-pasrah-pasrahnya pasrah, waktu kuliah gue diganti dengan membuat proposal nan cantik itu..

Gue utak-atik, tapi pikiran gue kebelah dengan tugas Analisis Pengembangan Jabatan nan ganteng itu. Akhirnya, gue mencoba menyempatkan waktu buat "membantu" (kata ini ga tepat sh sebenernya karena SESUNGGUHNYA gue ga bantu sama sekali) teman-teman gue dengan membuat kesimpulan.

YEAH..Kesimpulan doang padahal.
But, gue ngerjain kok..dengan cepatnya gue selesaikan dan gue bersiap-siap untuk ngirim lewat email temen gue..
1 menit.. 2 menit.. 5 menit.. 10 menit..
Demi Tuhan..
Lemot selemot-lemotnya lemot nih modem gue.
Pasrah, lari lah gue ke kamar mandi buat ngapain kek sesuka hati gue di dalam sana.
Setidaknya gue berharap setelah gue di kamar mandi yeaah tuh attach file udah ke upload.

Pas gue balik nggak sabar buat ngeliat laptop canggih nan berteknologi mutakhir masa kini ini....

Gue ngejerit se-jerit-jeritnya..

LAPTOP GUE KOK LAYARNYA ITEM??

Gue coba nyalain..
Ga bisa..
Nyalain lagi..
Nothing..
Cabut baterainya, masukin lagi, nyalain lagi..
Still, it didn't happen with my "lovely" laptop.

Panik kah gue?
GA USAH DITANYA LAGI KALEEEE..
Awal-awal..masih stay cool.. Ah..mungkin laptopnya kecapekan, butuh ngaso dulu sambil kipas-kipas di alam bawah sadar dia..
Beberapa menit kemudian, pikiran gue melayang ke tugas-tugas, harapan gue, dan segala macam apapun data baik itu data penting, semi penting, bahkan sampah sekalipun yang masih gue anggap berarti.
I panicked again...

Gue coba hal yang sama berulang kali..
Sebel merajalela, membahana tiap relung hati gue. Rasanya pengen gue banting nih laptop tapi untungnya gue cerdas dan punya akal sehat yang tetap jalan ketika dirundung masalah.

#yakin lo cerdas?#

Ga 100% yakin sih..
Tapi 500% yakin sepenuhnya begitu..

HAHA..Sampah..

Akhirnya gue mulai mengabari teman-teman gue, sok minta maaf, nada sms menyedihkan sedemikian rupa supaya teman-teman gue ikutan sedih.. Hebatnya gue, mereka ikut prihatin..
Atau jangan-jangan rasa prihatin mereka cuma pura-pura yaa??
Yeah..setidaknya gue pengen pamer laptop gue rusak dan betapa menyedihkan nya nasib gue hari itu.

Sebenernya sih menyedihkannya dalam kasus begini.
Laptop gue mnedadak say goodbye tanpa permisi dengan posisi semua tugas gue..
(hmm..kurang bagus penulisannya)
SEMUA TUGAS GUE belum di save ke Flash disk unyu gue itu. Termasuk proposal RIANG itu.

Kembali panik.
Kembali inget tugas-tugas gue.
Kembali ingat duit.

YEEAAAHHH, Kalo rusak dan mesti dibenerin mesti pake duit kan?? Mana ada sih gue minta abang-abang tukang servis komputer dengan gratis tanpa bayaran kecuali tuh abang-abang cem-ceman nya gue.

Kenyataannya NGGAK kan???

Oke, gue mencoba ga panik. Dan entah mengapa mulai mewek.
Nangis lah gue. Cobaan gue penuh banget buat hari ini.
Gue nanya sama kakak gue tentang nasib laptop gue yang menyedihkan ini, kali aja kakak gue pernah merasakan hal yang lebih menyedihkan daripada laptop gue dan bisa kasih saran asalkan jangan ucapan belasungkawa aja buat gue.

Dan kakak gue ngasih saran begini,"cabut aja dulu baterainya, kepanasan kali. Nanti pasang lagi terus baru nyalain."

Yeah. Batin gue berkata setuju aja.

Gue cabut baterai, dan so? Gue mesti ngapain?
Cerdasnya gue, gue tidur..
15 menit dan itu entah mengapa, mungkin karena kecerdasan yang luar biasa dari otak gue, hal itu mampu gue lakuin.

Selesai tidur bentar, gue coba lagi, lagi, lagi..
Tapi nihil.
Sama nihilnya kayak harapan gue.
Pasrah, gue sms temen gue buat numpang minjem laptop buat ngerjain proposal RIANG dan MENYENANGKAN hari gue itu.
Hebatnya, Allah memang selalu hebat. Teman gue juga ga kuliah karena sakit.

Gue bilang, kalo sampe jam 9 ga nyala juga nih laptop, gue cusss ke kost-an nya.
Dan ini baru jam 8.
Batas waktu ngumpulin proposal lewat, tapi gue mah bodo amat. Kenyamanan hidup gue lebih penting daripada tuh proposal.

Gue masak mie (yeah beginilah nasib mahasiswa kere) dilanjutkan dengan mandi sambil nyanyi-nyanyi denga n suara merdu gue.
Tanpa beban, meskipun terkadang keingetan tugas pasti muncul tanpa diminta.

Selesai mandi gue caooo ke rumah teman gue dengan hati ngedumel.

Perjuangan dimulai.

Gue mulai nebeng laptop nya buat ngerjain proposal dan dia ngerjain juga anggaran dana
*FYI : Gue sekretaris, dia bendahara*
Gue mencoba berpikiran positif, dan temen gue nego waktu buat ngumpulin akhirnyaboleh dikumpulin sebelum jam 12.

Pikiran gue, proposal tinggal copas tahun kemarin aja kali ya?
(kebiasaan mahasiswa yang buruk, extremely yes)
Jam 10 lewat 15..
10.30..
10.45..
11.00..

Yeah.. satu proposal pun belum ada yang selesai.
Good job, Del.

Gue pasrah, yang awalnya niat mau ikut kuliah jam 1, akhirnya dengan rasa berat hati dari seorang mahasiswi berprestasi macam kayak gue ini, gue sms temen gue kalo sepertinya gue ga bisa ikut kuliah lagi.

Jam udah menunjukkan 13.15. Temen gue mau mindahin data dari laptopnya sebentar.
Gue istirahat dulu dan pas gue mau ngerjain lagi.

Ya Allah, Ya Rabbi.. Cobaan apalagi yang kau beri untukku?
Proposal yang udah capek-capek gue buat selama berjam-jam, hilang entah kemana dan artinya?

Plis, bukan gue tambah girang.

TAMBAH SEMAPUT!!!

Gue menggerutu, sumpah serapah dalam hati, mencoba berpikiran positif dan..
Ujung-ujungnya sih pasrah. Pasrah mengulang kembali proposal yang telah lenyap tanpa merasa berdosa sekali dia dengan hal itu.

Jam 16.00, bodo gue ga peduli mau dikumpulin kapan.

Jam 17.00.. My God.. Gue ada rapat.. Bodo, untuk sementara gue ga ikut rapat.

Jam17.20. Yeah, 5 proposal RIANG telah selesai gue kerjain dan tinggal mindahin data anggaran dana.

Sayangnya, yeaaahh..Anggaran dana belum selesai.
Plis Tuhan,aku belum tidur lagi hari itu.

Jam 18.30. Selesai, kirim.
Yaaaa, kayaknya sih jam 18.50. Dan apalagi ini? JAM 19.00 Ada rapat lagi dan itu 2 kegiatan yang berbeda.
Yeaaahhh, hari ini gue punya janji rapat 3 biji. IYA 3 Biji!!!
Dan bodo amat, semuanya gue cancel.
#gaya bahasa lu..#

Berasa banget hari ini gue habiskan untuk proposal RIANG, yang awalnya diharapkan buat dikumpulin jam 07.00 kemudian jam 12.00 dan ujung-ujungnya gue kirim jam 18.50.

Makan tuh proposal.

Ga lama, gue kembali keingetan sama laptop gue. Gue bermaksud buat menservisnya dan menanyakan keluhan penyakitnya seperti apa.
Harap-harap cemas, buru-buru gue bawa ke tukang servis dengan harapan kalo emang diservis bisa selesai secepatnya karena tugas gue lagi heboh-hebohnya minggu ini.

Kurang lebihnya adegan yang sama sekali ga romantisnya begini,

Gue : "Abang, laptop saya mati.."
Tukang servis : (mungkin dia berpikir, emang gue abang lo dan apa pedulinya gue sama laptop lo yang mati? Tapi alhamdulillah dia masih baik hati sama gue) "Mati kenapa neng?"

Yeahh, ucapannya serasa tenang dan seakan-akan yang mati itu kucing garong dengan perut buncit akibat korban asusila kucing lainnya.

Gue : "Tadi lagi ngerjain tugas, ditinggal sebentar tiba-tiba mati sendiri.."
Tukang servis : "Nah lo? Kok bisa mati? Diapain neng?"

Plis bang, kalo tau gue juga kagak dateng deh ke lu.

Gue : " Ga tau bang, sumpah. Ditinggal bentar langsung mati."
Tukang servis : "Coba dilihat, baru chargernya ga?"
Gue : "bawa.." (sambil nagsih ke abangnya)
Tukang servis nyoba-nyoba dan emang ga berhasil.

Tukang servis : "Wah, ini mah yang rusak cahrgernya, neng."
Gue : (dengan nada agak lega) "Beneran bang? Ga rusak laptopnya?"
Tukang servis : "Kagak! Nih coba dah pake charger laptop saya."
Si Abang tukang servis mulai nyolokin kabel charger laptop dia dan gue harap-harap cemas semoga emang bener yang rusak hanya charger laptop gue.

Dan...

Alhamdulillah, yang rusak emang chargernya. Laptopnya emang ga bermasalah.
Tapi, yang bikin masalah itu adalah, PAKAI CHARGER SIAPA GUE NANTI???

Gue nyoba charger laptop temen sekamar gue, ternyata ga cocok. Dan alhamdulillah temen kontrakan yang lain ada yang cocok kabel chargernya.
Hanya aja, agak ngerasa menyusahkan kalo bentar-bentar minjem charger laptop sama orang lain. Mereka kan juga butuh tuh charger.

Tapi yang jadi pelajaran buat gue hari itu cuma satu.
Lagi-lagi gue amat suka sekali dengan Q.S Al-Insyirah,
Wa 'inna ma'al usri yusra. Inna ma'al usri yusra..
Gue suka banget arti ayat itu dari zaman gue SD dan selalu gue yakinin di hati dan pkiran gue tentang ayat itu. Bahwa setiap ada kesulitan pasti berikutnya ada kemudahan.

Gue kalap setengah mati gara-gara laptop ngadat, pikiran gue udah jelek-jelek. Mulai dari ga punya duit lah, data di laptop semua ilang lah. Sampai mikir laptop ga bisa dibenerin.
Di tambah tugas numpuk dan sebagainya.
Tapi Allah bener-bener ngasih kemudahan kalo sebenarnya laptop gue bermasalah di chargernya dan alhamdulillah juga temen kontrakan gue chargerannya bisa nyambung sama laptop gue.

Meskipun lagi-lagi masih ngerasa ngebebanin kalo minjem charger ke temen gue, karena pastinya dia juga butuh juga.

Yah, namanya juga perjuangan. "Kemudahan" yang dikasih Allah ke gue itu pun juga udah alhamdulillah banget. Setidaknya pikiran negatif gue buat semua hal tentang nasib laptop gue ga sepenuhnya bener.

Hari itu bener-bener hari "TERHEBAT" banget deh buat gue... :")