Saya suka dengan salah satu quote yang diucapkan oleh Bapak Ciptono, salah seorang kepala sekolah Luar Biasa di Semarang. Kurang lebihnya begini,
"Anak yang memiliki berkebutuhan khusus, bukanlah produk yang gagal. Karena Tuhan tidak pernah gagal."
Ya, itu benar banget. Orang-orang dengan keterbatasan (katakanlah orang-orang tuna netra, tuna rungu, grahita, dsb) yang kadangkali di anggap "berbeda" dan di "acuh" kan oleh masyarakat, sebenarnya mereka tidak pantas diperlakukan seperti itu. Mereka sama halnya dengan manusia yang lain, hanya saja dengan "kemampuan" yang berbeda dengan kebanyakan orang lainnya.
Benar, mereka bukan produk gagal.
Begitu juga dengan orang-orang keterbatasan fisik, seperti cacat. Kalau mereka mau juga, mereka ga ingin dilahirkan "berbeda" dari orang kebanyakan lainnya. Tapi lewat keterbatasan itu lah mereka bisa mencari "kelebihan" dari diri mereka sendiri.
Allah tak pernah gagal.
Dalam hal apapun, Dia tak pernah gagal.
Dalam menciptakan manusia, makhluk hidup lainnya, alam semesta, Dia tak pernah setengah-setengah.
Kalaupun ada kekurangan, pasti ada kelebihan dibaliknya.
Mungkin terkadang ada yang merasa, "kok dia beruntung banget. Udah cantik, pinter, banyak orang yang menyukai dia. Sedangkan gue?"
Tapi pernahkah berpikir, "Terima kasih Tuhan, kau telah ciptakan semua dengan seadil-adilnya."
Allah selalu adil, tidak pernah tidak.
Yang menganggap tidak adil itu justru pikiran kita sendiri.
Cakep bukan segalanya lho. Pintar tapi ga diseimbangi dengan rendah hati juga percuma.
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Apapun itu, bagaimanapun kondisinya. Itu janji Tuhan.
Kenapa masih mengeluh?
Pernah ga berpikir, diluar sana, bahkan yang punya keterbatasan aja mampu menghasilkan suatu yang "lebih" dibandingkan kita yang setidaknya "mampu" tapi tidak bisa menghasilkan apa-apa.
Yang bisa memberikan predikat apakah dia "gagal" atau "ga" adalah diri kita sendiri. Bukan orang lain, apalagi Tuhan.
Kita dilahirkan sudah sempurna, tinggal bagaimana usaha kita untuk senantiasa memberikan prestasi yang ga cuma di dunia, tapi juga buat akhirat.
Tinggal bagaimana kita memanfaatkan kesempurnaan yang sudah Allah berikan dan menjadikannya sebuah "keberhasilan".
Tuhan sudah berikan semua, tinggal bagaimana cara kita memanfaatkannya.
Itu aja.
Berhenti mengeluh kalau kita ga bisa apa-apa.
Diluar sana banyak orang yang "terbatas" tapi hebatnya luar biasa.
Berhenti mengeluh kalau kita ga beruntung.
Diluar sana banyak orang yang memilih "berusaha" daripada "mengeluh" untung mendapatkan keberhasilan.
Berhenti mengatakan, "apa aku bisa?"
Tapi katakanlah, "bagaimana caranya supaya aku bisa?"
Kita, ciptaan paling sempurna yang dibuat Tuhan.
Jangan sia-siakan kepercayaannya.
*Fa bi ayyi alaa irabbikuma tukadzibaan..*
#maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang pantas kau dustakan?#
"Anak yang memiliki berkebutuhan khusus, bukanlah produk yang gagal. Karena Tuhan tidak pernah gagal."
Ya, itu benar banget. Orang-orang dengan keterbatasan (katakanlah orang-orang tuna netra, tuna rungu, grahita, dsb) yang kadangkali di anggap "berbeda" dan di "acuh" kan oleh masyarakat, sebenarnya mereka tidak pantas diperlakukan seperti itu. Mereka sama halnya dengan manusia yang lain, hanya saja dengan "kemampuan" yang berbeda dengan kebanyakan orang lainnya.
Benar, mereka bukan produk gagal.
Begitu juga dengan orang-orang keterbatasan fisik, seperti cacat. Kalau mereka mau juga, mereka ga ingin dilahirkan "berbeda" dari orang kebanyakan lainnya. Tapi lewat keterbatasan itu lah mereka bisa mencari "kelebihan" dari diri mereka sendiri.
Allah tak pernah gagal.
Dalam hal apapun, Dia tak pernah gagal.
Dalam menciptakan manusia, makhluk hidup lainnya, alam semesta, Dia tak pernah setengah-setengah.
Kalaupun ada kekurangan, pasti ada kelebihan dibaliknya.
Mungkin terkadang ada yang merasa, "kok dia beruntung banget. Udah cantik, pinter, banyak orang yang menyukai dia. Sedangkan gue?"
Tapi pernahkah berpikir, "Terima kasih Tuhan, kau telah ciptakan semua dengan seadil-adilnya."
Allah selalu adil, tidak pernah tidak.
Yang menganggap tidak adil itu justru pikiran kita sendiri.
Cakep bukan segalanya lho. Pintar tapi ga diseimbangi dengan rendah hati juga percuma.
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Apapun itu, bagaimanapun kondisinya. Itu janji Tuhan.
Kenapa masih mengeluh?
Pernah ga berpikir, diluar sana, bahkan yang punya keterbatasan aja mampu menghasilkan suatu yang "lebih" dibandingkan kita yang setidaknya "mampu" tapi tidak bisa menghasilkan apa-apa.
Yang bisa memberikan predikat apakah dia "gagal" atau "ga" adalah diri kita sendiri. Bukan orang lain, apalagi Tuhan.
Kita dilahirkan sudah sempurna, tinggal bagaimana usaha kita untuk senantiasa memberikan prestasi yang ga cuma di dunia, tapi juga buat akhirat.
Tinggal bagaimana kita memanfaatkan kesempurnaan yang sudah Allah berikan dan menjadikannya sebuah "keberhasilan".
Tuhan sudah berikan semua, tinggal bagaimana cara kita memanfaatkannya.
Itu aja.
Berhenti mengeluh kalau kita ga bisa apa-apa.
Diluar sana banyak orang yang "terbatas" tapi hebatnya luar biasa.
Berhenti mengeluh kalau kita ga beruntung.
Diluar sana banyak orang yang memilih "berusaha" daripada "mengeluh" untung mendapatkan keberhasilan.
Berhenti mengatakan, "apa aku bisa?"
Tapi katakanlah, "bagaimana caranya supaya aku bisa?"
Kita, ciptaan paling sempurna yang dibuat Tuhan.
Jangan sia-siakan kepercayaannya.
*Fa bi ayyi alaa irabbikuma tukadzibaan..*
#maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang pantas kau dustakan?#
No comments:
Post a Comment